Menyingkap Kabut Di Gunung Tanggamus

Beberapa tahun lalu, setelah mencapai puncak Kerinci bersama Belantara Indonesia dan gerombolan Alpina dari Magelang, segera beranjak menuju gunung berikutnya mumpung masih di Sumatera. yakni Gunung Tanggamus yang mempunyai tinggi 1.200 mdpl. Tak terlalu tinggi memang, tetapi ada suatu hal yang bagus dan menarik minat mendaki gunung tersebut. Yakni puncak Tanggamus yang selalu tertutup kabut, seolah awan tak merelakan keindahan puncak nya terlihat dari kejauhan. Untuk memudahkan pencapaian, kami lewat kota Pringsewu di Kabupaten Tanggamus di Kota Bandar Lampung. Jalan naik turun dan penuh kelokan untuk mencapai Desa Gisting terlalui dengan lancar hampir 3 jam dari Kota Bandar Lampung. Nah sampai di pasar Gisting masih jalan lagi sekitar 4 km untuk sampai di pos pendakian terakhir di Desa Tanggamus. Yang di sana juga ada Base Camp yang sekaligus memeriksa alat pendakian dan barang bawaan pendaki.

Menjelang hari sore, kami beranjak bersiap mendaki Tanggamus. Perjalanan mulai banyak tanjakan dan dua bukit kecil yang ya ampunn....trakking! Hanya untuk mencapai pos 1 Sonokeling. Tetapi setelah itu kami temukan perkebunan sayur yang luar biasa indah! Sesampai di Sonokeling pemandangan puncak yang tertutup kabut makin jelas, walau masih berjarak 5 jam berjalan kaki dari Sonokeling, ya jalan kaki, jika ada ojek ya silahkan ber ojek ria! lanjut perjalanan kami pilih jalur yang umum di rambah pendaki, walau tingkat kesulitan teramat nyata dan cenderung ekstrim dan mulai memasuki kawasan hutan hujan tropis yang lembab dan basah serta pohon yang rapat dan bersemak belukar diselingi suara monyet yang bersahutan menambah keindahan dan kesejukan hutan. Tetapi waspada ya, karena ada satu kawasan hutan yang banyak bertebaran hewan Pacet, maka di wajibkan memakai sepatu gunung yang bisa tahan terhadapa air dan hewan Pacet tadi. Geli memang. Tak lama kami memasuki kawasan hutan yang berlumut dan dingin. Sejak itulah banyak istirahat kami meregangkan otot agar tak mudah lelah serta memakan perbekalan kami, tapi tak memakan jaket lho...Karena di sana juga ada pondok pendaki yang juga bisa mengisi air minum dengan air yang sedingin es.

Mulai mendekati puncak Tanggamus, suasana alam makin dingin dan berkabut. Hati - hati karena jalanan akan tertutup kabut membatasi jarak pandangan. Jika gelap lebih baik berhenti sekalian istirahat. Pelan - pelan kami raih puncak dengan metode merangkak dan berjalan lambat. Sesampai puncak tak terlihat keluasan dan keindahannya karena kabut terlampau padat dan menghalangi pandangan. Walau pun sudah kami putuskan untuk beristirahat dan membuka tenda, tetap kabut tak mau menghilang. Setelah itu kami segera turun Tanggamus walau jalanan licin karena kabut dan suhu dingin.

Sampai di Sonokeling, serasa kembali menjadi manusia dengan suasana desa yang ramah. Selamat berpetualang ya sahabat....

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×