Tak ada informasi satu pun bahwa rumah sebanyak ini untuk apa, apakah di sewakan, di kontrakkan, di gadaikan, di koskan atau di anggurkan begitu saja. Informasi dalam literatur klasik hanya mengabarkan bahwa, Al - Baitu Al Ma'mur dibangun untuk di tawafi sekian puluh ribu malaikat setiap harinya. Dan Dia menyuruh para malaikat juga untuk membangun rumahNya di bumi supaya juga di tawafi seperti rumahNya yang di langit tadi. Terus berlangsung seperti itu sampai renovasi semasa hidup Nabi Adam As di bumi.
Sore tadi di depan Base Camp Belantara Indonesia, di adakan dan bisa menghadiri Sholawatan oleh Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf. Melegakan dan menenangkan jiwa. Di antara ribuan para santri, kumandang sholawat untuk Nabi Muhammad Saw terasa kencang menggema, meluluh lantakkan Jogjakarta!
Penuhnya para santri, kamera jadi tenggelam |
Ya, di tengah bencana Merapi, doa dan sholawat juga utama. Jadi apa yang ada dipikiran suatu weblog yang menuliskan judul: Korban Merapi tak butuh Tuhan?. Butuh ternyata, karena Tuhan lah pemilik dan penguasa alam ini. Entah dipikiran para kaum atheis apa. Dan mengingatkan saja, jika meneriakkan dan berproklamir atheis kenapa masih terus membuat kabar tentang Tuhan dan segala idiom - idiomNya? Jadilah manusia berTuhan yang murni dan sebaliknya, jadilah atheis yang murni. Karena nantinya tuduhan awal membawa nama Tuhan demi traffik atau ranking weblog menjadi semakin jelas, karena untuk kaum atheis tak ada kepentingan lain selain traffik, jika membawa Tuhan sebagai sumber kunjungan. Semoga melegakan dan kurangi perang argumen yang tak menentu tentang Tuhan.
ARTIKEL TERKAIT: