Di Base Camp Belantara Indonesia, seperti saat ini, jika tak ada kegiatan pendakian dan penelusuran alam, bermacam obrolan keluar tanpa sungkan, dari hal tentang alam yang pasti, tentang hidup dan tentang negeri ini, Indonesia. Semisal tentang sosok Goenawan Mohammad, orangnya dan pendiri majalah TEMPO, yang menanggapi tentang deru Yogyakarta dan istimewanya serta sejarahnya. " Sejarah ya tinggal sejarah, mari lihat ke depan " Bila melihat ke depan, tetap tak berubah, Yogyakarta milik Keraton Yogyakarta, baik rakyatnya maupun dari segi material, tanah Yogyakarta milik Sultan Hamengku Buwono! Dan Goenawan Mohammad adalah pengikut faham Yes Man nya SBY. Seperti, Ruhut Sitompul yang tak jelas masa depannya nanti setelah SBY tak lagi menjadi presiden. Tak ada lagi yang bisa di jilat!
Div. Design sedang berceramah! |
Yang menjadi topik hangat selain tentang istimewanya Yogyakarta, juga tentang persiapan pendakian menuju Lawu pada akhir Desember ini atau awal tahun 2011, dengan catatan, hujan tak sederas sekarang. Karena burung yang menjadi petunjuk jalan di Lawu akan tak muncul bila hujan, dan otomatis jalur tak lagi ramah dengan genangan air dan licin pastinya. Dan sedikit tips, jika melakukan pendakian gunung, sebaiknya jangan waktu musim hujan tiba, karena akan sangat mempersulit pendakian. Walau sepatu gunung mutakhir, hujan tak bisa di lawan dengan segudang kemampuan. Apalagi jika deras mengguyur bumi. Kini base camp kami menjadi istimewa, seperti istimewanya Yogyakarta. Tempat bernaung dan berbagi kisah sejati tanpa melupakan sejarah dan tak anti NKRI, Indonesia tercinta. Menjadi sangat dekat dengan penguasa Yogyakarta akhir - akhir ini, karena Istimewa Yogyakarta menjadi topik pencitraan SBY.
Dan ada lagi yang membuat bengong dan sedikit mencibir tentang Soesilo Bambang Yudoyono. Setiap kali beliau di timpa masalah apapun juga dan dengan siapapun juga, pasti segera muncul berita Teroris yang di tangkap! Seperti saat ini, di tangkap teroris kasus perampokan bank CIMB Medan di Malaysia dan di temukannya bom molotov di Klaten. Sepertinya pintar mengambil alih agar masyarakat lupa akan masalahnya. lalu siapa sebenarnya yang teroris? Presiden dan antek Yes man nya yang teroris! Meneror bangsa dengan bualan dan pencitraan. Bukan tulisan hoax, tetapi televisi lah yang membuat semua ini menjadi pengetahuan.
Habib Fadil Penggemar Televisi |
Suci, Andari, Habib Fadil, Iwan dan Simbok! |
Sepertinya, Pak Sby menantang Mataram. Dan tak menutup kemungkinan daerah lain juga akan di sentuh - sentuh, selama memungkinkan untuk menjaring bisnis. Siapa yang tak tahu, bila SBY di ikuti terus oleh para investor? Ah sudahlah, biarlah anjing menggonggong, kafilah terus berlalu. Siapa yang benar dan salah niscaya terlihat, jika tak sekarang, juga pasti nanti. Kini Lawu yang jadi sasaran untuk menenangkan hati dan pikiran. Cemoro Kandang menanti dengan ramahnya alam dan Edelweis menunggu dengan keceriaan dan keyakinan akan terjaga. Kostum pendakian, dog tag dan segala peralatan telah siaga. Gunung Lawu benar - benar ku rindukan.
ARTIKEL TERKAIT: