Mencapai Puncak - Puncak Dunia Di Usia 8 Tahun

Mencapai Puncak - Puncak Dunia Di Usia 8 Tahun adalah hal yang sulit kita bayangkan. Tetapi, apa yang tidak mungkin di dunia ini? Adalah seorang bocah bernama Aidan Gold yang berusia 8 tahun dan bertinggi badan 1,2 meter pantas di sejajarkan dengan para pendaki profesional dunia karena telah berhasil mencapai puncak Cascade, Alpen dan Himalaya!


"Salju di sini lebih tebal daripada di Gunung Rainier ( Cascade ) meskipun terdapat tanaman," kata Gold sambil menunjuk foto Puncak Island di Himalaya. Aidan mendaki puncak berketinggian di atas 6000 meter itu bersama ayahnya dan beberapa pemandu. Menurut para anggota Nepal Mountaineering Association, Aidan mungkin orang termuda yang mencapai puncak tersebut.

Pendakian di Himalaya adalah puncak dari petualangan keluarga selama empat bulan yang dilakukan dari Swiss ke Katmandu. Aidan dan ayahnya juga mencapai puncak Haustock setinggi 3.172 meter, Puncak Monch di Alpen setinggi 4.087 meter, dan Puncak Awi dekat Everest setinggi 5.246 meter.

Menurut Aidan, jalur pendakian tersulit adalah daerah berbatu dan bersalju di Haustock dengan kemiringan 45 derajat. "Perjalanan 900 meter yang paling berat," katanya.

Tantangan ini adalah usaha yang dilakukan ayahnya untuk memberikan apresiasi tentang bagian dunia yang hanya dikunjungi segelintir orang kepada anak - anaknya. "Campuran antara penasaran dan petualangan, itulah yang Anda rasakan saat mencapai puncak," kata associate professor ekologi dan ilmu lingkungan di Universitas Washington - Bothell itu. Istrinya, Julia, ikut menemani Gold melakukan penelitian ekologi pada daerah ketinggian. Begitu juga anak keduanya, Janick ( 5 ).

Aidan menyukai pendakian ini sebagai petualangan dan menikmati pemandangannya. "Aku kedinginan dua kali waktu di Nepal, tapi tidak sekalipun waktu di Swiss," kata Aidan, "Pagi hari di ketinggian 5.000 meter dingin lho."

Autisme
Pengalaman pertama mendaki gunung dilakukannya pada usia 3 tahun di Gunung Si, dekat North Bend. Menurut orang tuanya, Aidan memiliki fokus yang tidak wajar, bersemangat, dan tidak mudah bosan dengan kegiatan monoton dan jangka panjang seperti mendaki gunung.

Kelainan tersebut disebabkan sindrom Asperger, salah satu bentuk autisme yang diketahui sejak Aidan berusia 3 tahun. Orang yang menderita autisme umumnya memiliki fokus yang berlebihan sehingga tidak memperhatikan lingkungan sekitarnya.

Ia berkembang menjadi seorang pencerita, mengarang cerita sendiri dan menceritakannya keras - keras. Bahkan ia sempat menjadi pemenang pada lomba mendongeng di Teater Paramount, Seattle.

Ia juga memiliki minat yang besar dalam merangkai origami, keterampilan melipat kertas ala Jepang. Pohon Natalnya yang lalu juga dipenuhi origami, sebagian dari bentuk yang ada di buku dan sebagian lagi ide orisinilnya. Kecintaannya yang lain, mendaki gunung, bisa jadi hobi yang paling beresiko meskipun tetap disalurkan kedua orang tuanya.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×