'Cahaya Surga' Di Gua Jomblang

Gua Jomblang di Gunung Kidul menyembunyikan keindahan alam yang luar biasa. Sebuah gua di bawah tanah yang menghasilkan cahaya yang menakjubkan. Mereka biasa menyebutnya 'Cahaya Surga' . Gua Jomblang yang berada di Desa Jetis Gunung Kidul memang bukan gua biasa.

www.belantaraindonesia.org

Gua yang berdiameter sekitar 50 meter ini, pertama kali dijelajahi pada 1984 oleh Acintyacunyata Speleological Club ( ASC ), kelompok penjelajah Gua dari Yogyakarta. Menurut cerita masyarakat pada 1970 - an, gua ini dulu dijadikan lokasi pembunuhan massal anggota PKI. Walauhualam...

Kejadian ini sempat membuat takut masyarakat setempat dalam waktu yang cukup lama, sehingga akhirnya gua ini tidak dijamah manusia. Konon banyak yang mencoba masuk dan akhirnya hilang.

Namun, kemudian pada 1990 - an, masyarakat sekitar Gua Jomblang melakukan doa bersama. Sejak saat itu, tidak ada lagi penjelajah Gua Jomblang - Grubug yang hilang.

Wisatawan pun bisa menjajal serunya telusur Gua Jomblang. Perjalanan dimulai dari sisi lubang gua yang berdiameter sekitar 50 meter dengan kedalaman sekitar 80 meter. Di sini, Anda menuruni ke dasar Gua Jomblang dengan Teknik Single Rope Technique ( SRT ). SRT adalah teknik menelusuri gua vertikal dengan menggunakan satu tali sebagai lintasan untuk naik dan turun medan - medan vertikal.

www.belantaraindonesia.org

Setelah sampai di dasar Gua Jomblang, suasana hutan purba dan tumbuhan khas di tempat ini telah mengalami evolusi, karena hanya menerima sedikit sinar Matahari. Uniknya, beberapa tumbuhan yang hidup di sini merupakan tumbuhan endemik yang tidak ditemui di atas permukaan gua.

Setelah itu, Anda akan menyusuri lorong menembus perut Bumi dari Gua Gomblang menuju Gua Grubug sekitar 300 meter. Untuk masuk ke dalam, Anda harus berhati - hati karena jalan yang dilalui sangat licin akibat tetesan air yang terus mengalir dari stalagtit gua.

Di akhir lorong gua, Anda pun akan tiba di pintu Gua Grubug. Sebongkah batu gamping yang selama ini menjadi ikon Gua Grubug akan terlihat. Batu tersebut berdiri kokoh dan berwarna putih susu. Melihat ke atas batu, ada air abadi yang mengandung karbonat dan terus keluar dari celah - celah stalagtit gua, menetes seperti gerimis hujan.

Sebuah lubang sebesar 10 meter menganga di atas Gua Grubug Dubang dan ditutup tumbuhan yang menjalar di atas lubang. Dari sinilah sumber cahaya Matahari membentuk pemandangan siluet - siluet yang mengagumkan yang biasa disebut 'Cahaya Surga'.

Momen inilah yang ditunggu - tunggu para pengunjung, dan hanya terjadi sekitar jam 11.00 - 13.00. Sedangkan, bulan terbaik untuk mendapatkan cahaya surga sekitar bulan Juli - Agustus. Di sini 'cahaya surga' tepat jatuh di tengah - tengah batu ikon Gua Grubug.

Setelah mengabadikan semua momen yang ada, saatnya kita kembali dengan rasa yang terpuaskan dan tak percaya akan karunia Tuhan yang melukis keindahan alam di bawah perut Bumi Indonesia. src הובלות  

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×