Fajar Rinjani pantas kucintai
Sabana Merbabu layak kurindu
Cahaya Karimunjawa wajar kudamba
Pasir pantai pun tak heran bila kuharapkan
Sedangkan debur ombak terngiang
Namun bila deru guruh Sempu kurindu
Anehkah itu?
Berharap menyusup dalam banjir Salak
Ada apa dengan benak?
Kangen pada air bah Semeru, sungguh lucu
Bahkan hujan kabut Merapi pun buatku berseri
Atau berlari menembus rintik Ranu Kumbolo
Juga dingin Lawu yang membekukan kudambakan
Ah.gilakah?
Ataukah kerinduan kuat membuncah
Menggagahi kewarasan jiwa yang resah
Apakah cinta yang menancap erat di jiwa
Sedang hati dan raga tak lagi bebas berkelana
Inilah ketika nikmat alam lebih dari orgasme mydamayanti
ARTIKEL TERKAIT:
Inspirasi
- Ternyata Air Lebih Mahal Dari Emas
- Rindu Gunung Yang Dulu...
- Pendaki Era 90 an, Penuh Perjuangan
- Jangan Salah Pilih Teman Pendakian Gunungmu!
- Norman Edwin Quotes
- Tips Seru Petualangan Dengan Anak
- Inilah Sensasi Saat Mendaki Gunung
- Ingin Sahabat Sejati? Carilah Di Hutan Belantara
- Berilah 'Kelas Alam' Bagi Si Kecil
- 10 Lagu Wajib Nasional Indonesia Yang Menggetarkan Hati
- Romantisnya Mendaki Gunung Dengan Pasangan
- Mengharukan: Demi Anak, Seorang Ayah Jual Pena
- 70 Kali Dalam Sehari Maut Dekat Dengan Manusia
- Menikmati Pemandangan Alam Adalah Hak Kita, Tapi....
- Mendaki Gunung Tidak Akan Merubah Apapun!
- Inilah Masjid Portable Yang Pertama Di Indonesia
- Tips Berwudhu Di Alam Bebas
- Tips Packing Yang Tepat Untuk Mendaki Gunung
- Modal Utama Pendakian Gunung: Niat Belajar Dari Alam
- Menjadi Pendaki Yang Cerdas
- Gunung, Racun Yang Menyembuhkan!
- Sang Pemberani Yang Masuk Dalam Kawah Merapi
- Jatuh Cinta Paling Indah Itu Di Puncak Gunung
- Izinkanlah Aku Mendaki Gunung, Sekali Ini
- Dari Gunung Untuk Para Pendakinya