Namun, salah satu gunung di Jawa Barat "menepis" anggapan tersebut. Pendaki bisa memenuhi kebutuhan ini dengan nyaman karena adanya fasilitas kloset dan air bersih yang terus mengalir.
Adalah Gunung Papandayan yang menyediakan fasilitas toilet di atas gunung untuk para pendaki. Di beberapa titik jalur pendakian, pendaki bisa memanfaatkan toilet yang tersedia dengan biaya sukarela yang nantinya akan digunakan untuk perawatan toilet.
Pendaki bisa menemukan toilet - toilet itu di pos - pos pendakian, seperti Pos Puncak Kawah, Pos Persimpangan Pondok Salada - Hoeberhoet, dan juga di Pos Pondok Salada. Terdapat hampir sekitar 20 bilik toilet yang dapat digunakan.
Kehadiran toilet di Pondok Salada berawal dari ide seorang pendaki asal Institut Teknologi Bandung ( ITB ) dengan panggilan Pak Aris pada tahun 2014. Oleh beliau warga di sekitar Gunung Papandayan ditawari untuk membangun toilet di Pondok Salada.
Di Pondok Salada terdapat tiga toilet bercat biru berbentuk tabung yang berdekatan dengan mushala. Di bagian atas toilet itu tertulis "abalaba sauyunan ngarumat" yang berarti "kelompok pekerja dan saling menjaga bersama".
Nampak air yang berasal dari mata air itu terus mengalir di toilet - toilet. Selain itu, air juga dialirkan melalui pipa untuk bekal minum dan memasak para pendaki di Pos Pondok Salada.
Toilet - toilet di Pondok Salada yang berbentuk tabung tersebut berbahan fiber dan memiliki pintu yang dapat ditutup. Dan fasilitas toilet yang ada di Pondok Salada tergolong rapi dan bersih.
Di beberapa toilet di Gunung Papandayan, biaya yang tertulis untuk dapat menggunakan toilet adalah Rp 2.000. Namun biaya tersebut disesuaikan dengan kemampuan para pendaki untuk dapat membayar biaya perawatan. src
ARTIKEL TERKAIT: