Tak Akan Lari Gunung Dikejar

Tak Akan Lari Gunung Dikejar, kabut tersibak, nampaklah dia. Sebuah ungkapan yang benar dan seharusnya menjadi pedoman bagi pendaki gunung dimanapun berada. Dunia petualangan dan khususnya pendakian gunung, banyak yang mendalaminya dengan metode berburu waktu. Dan itu tidak bisa di elakkan. Mengapa itu bisa terjadi?

Tak Akan Lari Gunung Dikejar

Mendaki gunung, menempuh luasnya rimba raya adalah kegiatan positif berbau olahraga yang menantang adrenalin bagi penyukanya. Yang banyak terjadi, setelah melakukan persiapan sebaik mungkin, kemudian menapaki luasnya alam bebas, mendaki terjalnya lereng gunung, sesampai puncak, semua lelah dan sibuk seolah terbayar lunas. Itulah ciri khas pendaki gunung.

Hanya itukah tujuan mendaki gunung? Ada yang menjawab iya dan ada juga yang tidak. Masing - masing pribadi orang tidak bisa kita samakan. Tetapi yang menjadi pertanyaan, untuk apa mendaki gunung? Demi apa melakukan kegiatan yang membuat lelah?

Dan untuk apa kita harus menggapai puncak gunung dengan seolah terburu - buru? Dan tersirat hanya satu jawaban dari banyak pertanyaan: Melihat Matahari Terbit ( Sunrise )....

Biasanya, pendaki gunung akan melakukan pendakian malam hari dengan harapan sesampai puncak dini hari untuk menjadi saksi terbitnya Matahari. Kemudian setelah itu turun kembali dan pulang ke daerah tinggal masing - masing.

Terburu - buru bukan, dengan berbagai alasan? Mengapa harus terburu - buru? Menikmati alam ini tidak akan cukup dalam waktu semalam, dan keindahan alam ini tidak hanya saat Sunrise.

Cobalah luangkan waktu yang tidak sedikit untuk kegiatan alam bebas. Nikmati alam dengan sepuas hati. Untuk apa jika hanya mendapat lelah setelah turun gunung? Tak akan lari gunung dikejar. Tidak harus malam minggu atau malam liburan jika hendak mendaki gunung.

Apabila alasan Anda karena jika bukan hari libur harus sekolah, kuliah atau bekerja, maka pentingkan dahulu apa yang Anda anggap penting. Yakni bersekolah, kuliah ataupun bekerja tadi, carilah waktu yang luang untuk pendakian gunung.

Sekali lagi tak akan lari gunung dikejar. Janganlah beralasan, jika tidak sekarang kapan lagi? Atau mumpung masih muda. Banyak pendaki yang mendaki dengan usia yang tidak muda lagi dan banyak yang berhasil menjamah alam dengan senyuman.

Justru dengan usia yang tidak muda, Filosofi Pendakian Gunung nya akan lebih terasa mendalam. Paling tidak dari segi usia, akan lebih bijaksana terhadap alam. Dan memang, seharusnya sebuah pendakian yang berisi kaum muda, lebih baik disertakan pendukung dari senior, untuk mendampingi yang muda dalam mengenal alam luas ini.

Intinya, bila tidak bisa sekarang mendaki gunung, lakukan nanti suatu waktu bila Anda telah siap dan lebih dewasa dalam berkenalan dengan alam. Jangan terbiasa dengan melakukan sesuatu hanya karena ingin.

Petualangan di alam bebas membutuhkan mental dan fisik yang dewasa. Sehingga nantinya tidak hanya pandai dan keras meneriakkan Salam Lestari tetapi tidak tahu artinya.

Bersabarlah, karena Tak Akan Lari Gunung Dikejar, Kabut Tersibak, Nampaklah Dia.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×