Base camp Amfibi di dusun Plalangan, desa Lencoh, kecamatan Selo, kabupaten Boyolali adalah persinggahan terakhir.
Tempat untuk sekedar memulai start sebelum pendakian dan mempersiapkan segala yang kita perlukan. Menuju Pondok Pendaki jalanan relatif ringan karena masih beraspal, dan pondok Pendaki merupakan pos dengan bangunan permanen.
Setelah itu kita akan memasuki jalan setapak menuju pos 1 melalui perkebunan tembakau dan sayuran milik penduduk untuk kemudian memasuki hutan pinus.
Setelah pos 1 kita menuju pos 2 yang melewati batuan terjal dan terkadang angin yang besar,namun pemandangan tampak indah dimalam hari karena kita bisa melihat gemerlap lampu di kota Boyolali.
Setelah itu kami menuju Tugu yang berupa batu menjulang setinggi 1,5 meter,dari situ kita menuju ke memoriam,yakni batas vegetasi hutan,selanjutnya menuju Pasar Bubrah yang sebenarnya merupakan kaldera merapi purba.
Pasar Bubrah terdiri dari dataran luas dengan batu-batu besar.Selanjutnya kita bisa mendaki menuju puncak merapi.
Tetapi ingat bahwa menuju puncak pada malam hari sangatlah riskan jika tak dipandu oleh yang sudah berpengalaman dengan Merapi, karena batu - batu teramat besar dan terdiri dari batuan lepas yang mudah longsor.
Salah melangkah kita bisa tersesat menuju Jurang Grawah atau jalur lahar menuju sungai Bebeng di Jogjakarta.
Sebaiknya dari Pasar Bubrah menuju Puncak kita ambil jalur kiri bukan kanan.Puncak Merapi berupa Kawah mati maupun aktif dengan ditandai Puncak Garuda yang berupa batu tinggi menjulang menyerupai tonggak dengan latar belakang kawah yang menderu dan terus mengepulkan asap berbau belerang.
Sayangnya Puncak Merapi terlihat kotor dengan sampah peninggalan dari para pendaki yang mengaku Pecinta alam..ironis bukan?..
Perjalanan turun dari Puncak juga bukan hal yang mudah karenanya perlu ekstra hati - hati dan konsentrasi tinggi dengan tekstur batu yang mudah lepas.
Nah, bagi para mountain Explorer, Merapi teramat eksotis dan indah, jangan kotori dengan sampah ya.....bawa turun sampah kita, biarkan gunung tetap bersih.
ARTIKEL TERKAIT:
Perjalanan
- Ericks Rachmat, Pendaki 7 Puncak Tertinggi Indonesia
- Ada Kisah Di Penanggungan
- Menjejak Langkah Menggapai Jonggring Saloka
- Liburan Di Yogyakarta Puas Dan Hemat
- Mendaki Atapnya Yogyakarta
- Tabah Sampai Akhir
- Puncak Ama Dablam Di Gapai Pendaki Indonesia Lagi
- Mencumbu Lawu Dari Cemoro Sewu
- Ullen Sentalu Di Kaki Merapi
- Rinjani Akhirnya Tergapai Kembali
- Mendaki Rinjani, Jangan Terbatas Mimpi!
- Gunung Agung, Titik Tertinggi Menara Suci Di Bali
- Dakilah Rinjani Bersama Kami
- Mengunjungi Majapahit Di Gunung Lawu
- Kepercayaan Dalam Sebuah Persahabatan
- Dengan Anggunnya Merapi Menaklukanku
- Belantara Indonesia Road To Pamekasan
- Memburu Sang Fajar Di Puncak Papandayan
- Menggapai Mimpi Di Mahameru
- Sang Raja Gunung Menapak Puncak Mahameru
- Deru Debu Di Merapi
- Tips Menjadi Teman Perjalanan Yang Baik
- Menjelajah 41 Negara Dengan Cinta
- Dihadang Bukit Penyesalan
- Transportasi Menuju Gunung Rinjani