Hanya Mendaki Gunung? Itu Mudah

Hanya mendaki gunung? Itu mudah, iya mudah, dan hampir tidak ada kesulitan bila hanya mendaki gunung. Walaupun datang dari tempat jauh dan mementingkan mendaki gunung daripada hal lain dan juga menyiapkan dana yang relatif tidak murah. Kemudian mempersiapkan peralatan yang harganya terkadang kita hanya bisa memaksa membelinya karena tidak sesuai kebutuhan. Mudah dan tidak sulit bila sekali lagi, hanya mendaki gunung!

www.belantaraindonesia.org

Dalam hal ini, banyak, kami, Belantara Indonesia jumpai saat berada di tengah alam bebas. Keikutsertaan mereka dalam pendakian gunung hanya tahunya naik dan kemudian turun gunung. Itu saja, tdak lebih. Padahal, tujuan awal dari pendakian yang sering kami laksanakan adalah pendakian dan konservasi alam. Tetapi saat rekan lain memupuk pepohonan dan meraup sampah di gunung yang ditinggalkan pendaki lain, mereka hanya diam dan mencari lokasi untuk berfoto. Dialah pendaki egois dan tidak merasa memiliki alam. Atau istilah lainnya, pendaki sampah .

Belantara Indonesia adalah organisasi yang berbasis peduli alam, jadi apabila pada satu waktu kami mengadakan acara pendakian gunung, pasti kami sisipkan perawatan dan konservasi alam. Bila anda tidak mau peduli dengan alam, sebaiknya jangan ikut serta. Bila anda hanya terobsesi puncak, puncak bukan segalanya .

Ada lagi contoh, seorang pendaki senior dan dari organisasi yang katanya juga senior. Hanya mendaki kemudian turun kembali tanpa meninggalkan kesan apa - apa. Itu yang terjadi selama ini. Di satu forum sosialita di sebuah jejaring sosial, dia berteriak, kapan naik gunung lagi? Dan pastinya hanya lelah yang dia dapatkan, dengan usia yang sudah tidak muda lagi. Mengenaskan bukan?

Cobalah pungut sampah yang menggunung, jangan hanya tahunya membuang sampah. Karena nama organisasi dengan cap Pecinta alam atau yang sedikit kebarat - baratan, seperti Adventure segudang di Indonesia ini. Apa yang kita dan mereka lakukan saat berada di alam bebas? naik dan turun gunung, menambah banyak sampah di gunung. Dan gunung pun juga akan menganggap mereka, kita, saya dan anda juga sampah bila kita tidak peduli alam.

Jadilah pendaki yang konservatif. Jangan jadikan Edelweis sebagai lambang kebanggaan pendakian gunung dan menjadi pajangan di meja kamar tidur atau diberi figura. Intinya, belajarlah mencintai dan peduli alam ini. Apapun pekerjaan kita. Dan bila hanya mendaki gunung itu mudah, tetapi konservatif juga bukan hal sulit, Hanya kita mau apa tidak, peduli apa tidak peduli. Seharusnya malu dan tahu diri bila kawan lain atau pendaki lain sedang memupuk tanaman di lereng gunung serta memungut sampah di lerengnya, kita hanya berdiam diri.
www.belantaraindonesia.org
Bila pose seperti ini, bangga dan lupa bila memiliki tugas konservasi untuk alam
www.belantaraindonesia.org
Tidak akan peduli bila rekan lain berjerih payah memungut sampah dan membawanya turun dari gunung
Alam ini butuh kita, dan begitupun sebaliknya, kita membutuhkan alam. Lalu mengapa kita tahunya hanya mendaki gunung? Untuk apa dan untuk siapa? Menjadi kebanggaan semata? Untuk mencari lelah? Agar di bilang hebat? Jawablah dari anda sendiri.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×