Partner Your Adventure

Facebook Instagram

Pemandu

Pemandu gunung profesional dan Porter berpengalaman Membuat wisata gunungmu menyenangkan.

Baca

Guide

A mountain guide is a profession that is not easy in the waistband by climbers who are already poor...

Baca

Tetaplah Bertualang

Karena dengan bertualang, maka sejarah peradaban manusia akan terus berkembang.

Baca

Hymne

Hymne Belantara Indonesia silahkan anda semua miliki dan dengarkan nuansa pemujaan.

Baca

Showing posts with label Gunung. Show all posts
Showing posts with label Gunung. Show all posts

Pesona Bertebaran Di Gunung Sorik Marapi

Gunung Sorik Marapi berada di kawasan Taman Nasional Batang Gadis ( TNBG ), tepatnya Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara. Sorik Marapi layak menjadi destinasi pecinta wisata menantang atau pendaki.

Pesona Bertebaran Di Gunung Sorik Marapi

Walaupun jauh dari Medan atau sekitar 10 - 11 jam untuk mencapai Mandailing Natal. Namun pemandangan dan pengalamannya cukup menjanjikan .

Sepanjang perjalanan, wisatawan akan disuguhi dengan pemandangan hamparan sawah dan kebun yang terbentang.

Setelah sampai Desa Sibanggor Julu, wisatawan dianjurkan untuk melapor ke kantor kepala desa untuk pendataan dalam pendakian Sorik Marapi.

Gunanya pendataan itu, untuk berdiskusi kepada penduduk setempat dibolehkan apa tidak mendaki gunung tersebut.

Biasanya penduduk akan menyarankan memakai pemandu ( guide ) gunung, pasalnya sangat berbahaya bagi para pendaki jika tidak memakai penduduk setempat.

Kendala yang paling mengecewakan pendaki adalah sering kali penduduk atau tokoh adat setempat tidak mengizinkan pendaki wanita untuk naik.

Pesona Bertebaran Di Gunung Sorik Marapi

Pasalnya Sorik Marapi masih dianggap gunung keramat yang konon akan marah ( terjadi gempa atau bahkan lebih parah ) jika ada pendaki melakukan perzinaan di gunung tersebut

Bagi peserta perempuan sering kali menunggu di kaki gunung atau sekitaran Taman Nasional Batang Gadis ( TNBG ) dengan melakukan wisata lain.

Jika semua rombongan laki - laki bisa langsung memulai pendakian dengan memasuki hutan TNBG yang menawarkan pemandangan berbagai jenis flora.

Raflesia Arnoldi
Jenis bunga yang mudah ditemukan, di antaranya yang paling diburu untuk didokumentasi adalah bunga raflesia arnoldi, jamur, pohon hutan dan lainnya.

Kemudian disambut suara burung rangkok, tokek, sahut - sahutan jangkrik dan lainnya.

Pendakian bisa ditempuh dengan waktu 5 - 6 jam lamanya, tergantung fisik dan keadaan alam di sana.

Kontur tanah di jalur lintasan gembur, kondisi ini yang nantinya sangat mengurus tenaga.

Diharapkan para pendaki membawa air dan makanan yang bekarbohirat secukupnya.

Tapi, lelah segera terbayar saat anda sampai di puncak.

Dari atas terlihat Kota Sidempuan, Penyabungan bahkan sampai Sibolga.

Kemudian kawah biru dengan batu kapur sekeliling serta awan putih seperti kapas.

Jika beruntung saat cuaca bagus anda juga bisa melihat Matahari terbenam atau terbit jika ingin menginap atau berkemah di atas.

Ada beberapa peralatan standar gunung yang wajib dimiliki, di antaranya memiliki tas, sepatu, baju, celana yang bertipe untuk gunung.

Selain itu, memiliki jas hujan, cover bag, gunting, peta topografi, kompas, pisau, P3K dan peralatan lainnya.

Peralatan ini sangat dibutuh dalam keberhasilan Anda dalam mendaki sebuah gunung.

Pastinya, sebaiknya pendaki dianjurkan melakukan pemanasan, dan berdoa untuk memaksimalkan keberhasilan.

Pesona Bertebaran Di Gunung Sorik Marapi












Pos Gubber Hood, Lokasi Alternatif Berkemah Di Papandayan

Mendaki Gunung Papandayan di Garut Jawa Barat, lokasi untuk berkemah yang di incar para pendaki biasanya adalah pos Pondok Salada. Tetapi tahukah kamu ada lokasi alternatif berkemah di Papandayan apabila pos Pondok Salada penuh?

Pos Gubber Hood, Lokasi Alternatif Berkemah Di Papandayan
Kompas
Pos Pondok Salada menjadi tempat berkemah pendaki karena lahan yang luas yang bisa menampung hingga ratusan tenda. Tetapi jika Pos Pondok Salada telah dipenuhi pendaki, Gubber Hood bisa menjadi pilihan.

Lokasinya dekat dengan lokasi Hutan Mati. Selain itu, ada warung dan toilet yang menjadi daya tarik untuk berkemah di sana.

Sementara itu, area kemah Pos Gubber Hood berada di persimpangan Pos Pondok Salada setelah melewati celah bukit bernama Lawang Angin.

Dari persimpangan itu, pendaki Gunung Papandayan langsung menuju celah berupa puncak punggung gunung ( igir - igir ) menuju Pos Gubber Hood.

Di sepanjang igir - igir jalur menuju Pos Gubber bisa memuat sekitar 10 tenda. Lumayan luas untuk sekedar melepas penat. Bahkan di ujung igir - igir terdapat lahan kemah yang ditutupi oleh pepohonan yang bisa menampung hingga 20 tenda.

Pos Gubber Hood, Lokasi Alternatif Berkemah Di Papandayan

Medan untuk berkemah di Pos Gubber Hood juga didominasi tanah datar dan tak banyak berbatu. Adanya pohon yang tumbuh di sekitar Pos Hubber Hood juga melindungi kemah dari tiupan angin malam hari dan juga sinar Matahari pada siang hari.

Jika berkemah di Pos Gubber Hood, pendaki juga bisa dapat menemukan toilet dan juga sumber air bersih. Toilet dan sumber air bersih tersebut terletak di belakang warung yang ada tepat berada di Persimpangan Pos Pondok Salada - Gubber Hood.

Pos Gubber Hood berjarak sekitar 1-2 kilometer dari titik awal pendakian, Camp David dan sekitar 100 - 150 meter dari Persimpangan Pondok Salada - Pos Gubber Hood.

Jika ragu tentang lokasi Pos Gubber Hood, pendaki bisa bertanya kepada warga lokal ataupun warung yang ada di Persimpangan Pos Pondok Salada - Pos Gubber Hoodsrc

Tips Mendaki Gunung Everest

Mendaki Gunung Everest, gunung tertinggi di Bumi adalah impian pendaki. Kamu ingin mendakinya? Bulan Maret hingga  Mei adalah waktu yang tepat untuk mulai mendaki atau sekedar kamu berpetualang ke pegunungan Himalaya.

Tips Mendaki Gunung Everest

Banyak agen travel atau operator pendakian yang menawarkan kesempatan mendaki Gunung Everest atau tour ke Himalaya. Tetapi sebelumnya kamu harus tahu tips mendaki Gunung Everest berikut ini.

Jauhi Alkohol, Nikotin, dan Kafein 
Paling tidak satu bulan atau secepat - cepatnya dua minggu sebelum pendakian. Karena tiga zat tersebut sangat berpengaruh terhadap daya pacu jantung. Terutama di keadaan ekstrem, di atas ketinggian dan suhu yang tidak biasa.

Bawa Jaket
Minimal membawa jaket yang tebal dari bulu angsa. Terutama di musim dingin, yaitu antara bulan Oktober sampai Desember. Suhu di sana akan sangat ekstrem, dari -5 derajat sampai 45 derajat, di ketinggan 5.000 meter di atas permukaan laut.

Bawa Power Bank atau Batere Cadangan
Dan bawa yang banyak, terutama untuk semua alat pendokumentasian. Karena perjalanan ini merupakan langka, menggunakan dana yang tidak sedikit, bahkan mungkin satu kali seumur hidupmu. Oleh karena itu harus diabadikan.

Namun, jangan khawatir masalah sinyal, Nepal merupakan negara yang maju dari segi telekomunikasi, hingga ketinggian sampai 4.000 Mdpl lebih, kamu masih bisa mengirim pesan.

Sesuaikan Fisik
Seperti biasa setiap kamu akan berpindah ke tempat yang berbeda, perlu penyesuaian fisik. Salah satu persiapannya yakni dengan jogging rutin setiap hari selama seminggu hingga dua minggu sebelumnya. Namun, jika tidak bisa rutin, baiknya selama satu bulan lebih sebelum pendakian.

Asuransi Travel Internasional
Memiliki asuransi travel internasional, yang bisa membiayai evakuasi menggunakan helikopter. Di Indonesia sudah masuk beberapa asuransi internasional yang menyediakan paket travel. Karena evakuasi di ketinggian 3.000 Mdpl ke atas harus menggunakan helikopter.

Persiapan Matang
Perjalanan yang baik di Himalaya ialah persiapan yang semakin lama, atau tidak terburu - buru. Jika lelah di perjalanan wajib untuk berhenti, dan beristirahat sebentar. Karena selain untuk beristirahat, tubuh kita akan banyak butuh penyesuaian dengan iklim sekitar.

Oleh karena itu, banyak spot yang mengharuskan kamu untuk menginap. Namun, jangan pernah berpikiran untuk pulang atau kembali selagi mampu, karena kita tidak akan pernah tahu keindahan apa yang ada di depan. src
 

Fasilitas Toilet Di Gunung Papandayan

Urusan pribadi yang sulit di hindari adalah buang hajat. Apa yang terjadi apabila urusan itu hadir saat mendaki gunung? Tentu akan mencari tempat yang tersembunyi seperti semak belukar dan sejenisnya dan dipastikan tidak dilewati pendaki lain.

Fasilitas Toilet Di Gunung Papandayan

Namun, salah satu gunung di Jawa Barat "menepis" anggapan tersebut. Pendaki bisa memenuhi kebutuhan ini dengan nyaman karena adanya fasilitas kloset dan air bersih yang terus mengalir.

Adalah Gunung Papandayan yang menyediakan fasilitas toilet di atas gunung untuk para pendaki. Di beberapa titik jalur pendakian, pendaki bisa memanfaatkan toilet yang tersedia dengan biaya sukarela yang nantinya akan digunakan untuk perawatan toilet.

Pendaki bisa menemukan toilet - toilet itu di pos - pos pendakian, seperti Pos Puncak Kawah, Pos Persimpangan Pondok Salada - Hoeberhoet, dan juga di Pos Pondok Salada. Terdapat hampir sekitar 20 bilik toilet yang dapat digunakan.

Kehadiran toilet di Pondok Salada berawal dari ide seorang pendaki asal Institut Teknologi Bandung ( ITB ) dengan panggilan Pak Aris pada tahun 2014. Oleh beliau warga di sekitar Gunung Papandayan ditawari untuk membangun toilet di Pondok Salada.

Fasilitas Toilet Di Gunung Papandayan

Di Pondok Salada terdapat tiga toilet bercat biru berbentuk tabung yang berdekatan dengan mushala. Di bagian atas toilet itu tertulis "abalaba sauyunan ngarumat" yang berarti "kelompok pekerja dan saling menjaga bersama".

Nampak air yang berasal dari mata air itu terus mengalir di toilet - toilet. Selain itu, air juga dialirkan melalui pipa untuk bekal minum dan memasak para pendaki di Pos Pondok Salada.

Toilet - toilet di Pondok Salada yang berbentuk tabung tersebut berbahan fiber dan memiliki pintu yang dapat ditutup. Dan fasilitas toilet yang ada di Pondok Salada tergolong rapi dan bersih.

Di beberapa toilet di Gunung Papandayan, biaya yang tertulis untuk dapat menggunakan toilet adalah Rp 2.000. Namun biaya tersebut disesuaikan dengan kemampuan para pendaki untuk dapat membayar biaya perawatan. src
 

Kaldera, Bukti Murka Sang Ancala

Letusan bergaung terdengar hingga ke Pulau Jawa. Gubernur Jenderal Hindia Belanda Thomas Stamfford Raffles mencatatnya dalam sebuah memoar "The History of Java" yang menggambarkan dahsyatnya bunyi letusan Gunung Tambora pada 5 April 1815 yang bagai bunyi meriam.

Kaldera, Bukti Murka Sang Ancala

Raffles pun mengutus Letnan Owen Phillips untuk mencari tahu letusan gunung di sisi timur dari Pulau Jawa. Phillips menemui Raja Sanggar yang selamat dari "amarah" Gunung Tambora di Pulau Sumbawa.

Dalam catatan Phillips, Raja Sanggar menuturkan bahwa pada 10 April 1815 tiga kolom raksasa muncul dari puncak Sang Ancala Gunung Tambora dan membumbung tinggi.

Ketiga kolom bergabung menjadi sesuatu yang mengerikan…,” ungkap Raja Sanggar.

Kengerian itu tergambar jelas dari kaldera besar yang ada di Gunung Tambora saat ini. Sebelum letusan dahsyat itu, Gunung Tambora memiliki ketinggian mencapai 4.200 Mdpl. Letusan yang dahsyat melenyapkan hampir setengah bagian tubuhnya.

Kini gunung yang melegenda itu hanya menyisakan ketinggian 2.751 Mdpl. Kaldera besar juga tercipta akibat letusan yang membawa petaka hingga daratan Eropa ini.

Kita hanya dapat memandang takjub lubang kaldera yang bertebing curam di segala bagian. Tak terbayangkan penderitaan yang terjadi ketika awan panas, abu, dan batu - batuan vulkanik jatuh ke permukiman warga.

Kaldera, Bukti Murka Sang Ancala

Raja Sanggar kembali mengisahkan, antara pukul 21.00 dan 22.00, abu terus jatuh, diikuti puting beliung yang menerbangkan hampir semua rumah di Sanggar. Tumbuhan raksasa tercerabut bersama akarnya, lalu terbang bersama orang, rumah, ternak, dan apa pun di muka Bumi.

Dampaknya tak hanya terasa di Pulau Sumbawa ataupun di seluruh bagian Nusantara. Pada tahun 1816, Eropa dan bagian utara dunia lainnya mengalami tahun tanpa musim panas yang mengubah dunia.

Berbagai penelitian menyebutkan, tahun tanpa musim panas merupakan dampak dari letusan maha dahsyat dari Gunung Tambora.

Eropa mengalami musim dingin berkepanjangan yang berujung pada gagal panen dan kelaparan. Sejarah terbentuk dari tahun tanpa musim panas itu, mulai dari beragam penemuan, kisah horor melegenda, migrasi penduduk, hingga konon kekalahan Napoleon Bonaparte.

Luasnya  Kaldera
Kini, kita bisa memandang kaldera Tambora di depan mata, napas kembali terhela. Sepasang mata tak cukup untuk memandangi seluruh bagian kawah yang pernah menggemparkan dunia tersebut. Bayangkan hampir 7 kilometer diameternya.

Dengan diameter sepanjang itu, jika ditempuh oleh kendaraan bermotor dengan kecepatan 20 kilometer per jam, maka memerlukan waktu sekitar 3 menit. Sementara kedalaman dasar kaldera diperkirakan mencapai 1 kilometer.

Kaldera, Bukti Murka Sang Ancala

Dari bibir kaldera, menghadap barat laut, gugusan Pulau Moyo dan Pulau Satonda tampak di depan mata. Di sebelah utara dari titik akhir pendakian lewat Doro Ncanga tampak jalur pendakian lain yang melewati Desa Kawinda Toi, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima.

Sementara di ujung sisi barat, terdapat jalur pendakian melewati Desa Pancasila. Di arah timur, masih ada lagi jalur pendakian yaitu melewati Desa Sanggar.

Asap tipis mengepul di sisi barat laut dasar kaldera. Diikuti juga dengan awan - awan yang tipis ketika berada di bibir kaldera. Selepas tahun 1815, sang Tambora berupsi kembali, tetapi dengan skala yang jauh lebih kecil.

Tercatat pada 1819, selama 1847 - 1913 yang membentuk kerucut Doro Afi Toi, dan terakhir kali pada 1967. Anak gunung yang baru terbentuk tak dapat terlihat dari bibir kaldera jalur Doro Ncanga.

Jika dilihat dari jalur Pancasila, Doro Afi Toi dapat terlihat. Tambora tidak benar - benar mati. Ia hanya tertidur sebentar. Seakan menanti waktu untuk terbangun dan kembali menunjukkan kedahsyatannya. src

Tips Menggapai Puncak Sang Ancala

Gunung legendaris, Sang Ancala Gunung Tambora di Sumbawa Nusa Tenggara Barat memang menarik minat para pendaki untuk menggapai puncaknya. Kaldera Tambora yang berdiameter 7 km menjadi salah satu magnet yang menarik pendakinya.

Tips Menggapai Puncak Sang Ancala

Sejarah kelam letusan gunung 200 tahun silam menjadi alasan untuk mencoba menapaki Sang Ancala. Jika Anda ingin mendaki Gunung Tambora, simaklah tips berikut agar pendakian terasa nyaman dan menyenangkan.

Persiapkan Fisik
Seperti saat mendaki gunung - gunung yang lain, persiapan fisik adalah hal yang mutlak dibutuhkan sebelum mendaki.

Walaupun pendakian dengan berjalan kaki hanya dilakukan dari Pos 3 ke bibir kaldera dan Puncak Doro Ncanga, fisik pendaki akan diuji.

Pendakian menuju bibir kaldera akan melewati bukit - bukit berjajar dengan paparan sinar Matahari langsung ke kepala.

Pendakian Tambora melewati Doro Ncanga dari Pos 1 menuju Pos 3 dapat ditempuh menggunakan mobil jeep. Namun jarak tempuh sekitar 15 kilometer di atas mobil akan terasa panas dan tentunya akan menguras tenaga.

Perjalanan menggunakan mobil jeep ditempuh selama hampir 5 jam. Perjalanan dengan mobil jeep akan dimulai pagi hari dan tiba sore hari. Fisik pendaki lagi - lagi akan diuji.

Persiapkan Logistik
Mendaki gunung membutuhkan kalori yang lebih banyak dibandingkan kegiatan sehari - hari. Persiapan logistik pendakian dapat dipersiapkan sejak dari Bima maupun Sumbawa.

Jika menggunakan penerbangan langsung menuju Sumbawa, Anda dapat membeli makanan dan minuman di Pasar Seketeng yang terletak di dekat Bandara Sultan Moh. Khairuddin.

Namun jika Anda ingin membeli di dekat Doro Ncanga, di Desa Doropeti banyak masyarakat yang membuka warung kelontong yang menyediakan makanan dan minuman.

Kebutuhan air juga adalah satu hal yang penting dalam pendakian. Di jalur pendakian Doro Ncanga, tidak ada sumber air yang mengalir yang dapat dimanfaatkan pendaki.

Hanya ada satu genangan air di titik 500 meter sebelum tiba di bibir kaldera. Air tersebut merupakan air hujan yang tertampung di satu kolah kecil di celah bukit.

Untuk pendakian selama tiga hari dua malam dengan cuaca yang panas, bawalah persediaan air bersih untuk memasak, minum, dan keperluan lain minimal 6 liter per orang.

Teriknya Matahari
Rute pendakian lewat Doro Ncanga berbeda dengan jalur Desa Pancasila. Jalur Pancasila didominasi dengan hutan tropis yang dapat menghalangi panas Matahari yang terik.

Tips Menggapai Puncak Sang Ancala

Pendaki yang melewati jalur Doro Ncanga akan melewati padang sabana hampir sejauh 15 kilometer. Paparan sinar matahari akan melumuri tubuh ketika melewati medan pendakian.

Pendaki yang ingin melewati jalur ini, sebaiknya menggunakan kaus berbahan quick dry ( cepat kering ) dengan lengan panjang untuk melindungi tangan dari sinar Matahari.

Penggunaan sun block atau tabir surya juga disarankan untuk menghindari kulit dari bahaya sinar matahari. Sinar matahari yang langsung menghujam kulit dapat menyebabkan kanker kulit. Gunakan sun block sebelum mendaki dan ulangi setiap dua jam.

Gunakan Pemandu
Jalur pendakian Gunung Tambora lewat Doro Ncanga terbilang sulit karena tidak ada rambu penunjuk dan penanda lokasi.

Dengan medan padang sabana yang bentang alamnya serupa, kemungkinan tersasar akan dapat terjadi. Setelah Pos 3, pendaki akan dihadapkan dengan bukit - bukit yang berjajar sebelum mencapai puncak.

Pemandu pendakian banyak berasal dari Desa Doropeti, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Biaya yang dikeluarkan untuk pemandu menuju puncak adalah Rp 200.000 per orang.

Pemandu juga akan membawakan barang bawaan pendaki tapi belum terlalu profesional. Misalnya Anda harus siap memasak sendiri saat pendakian.

Hal ini mengingat Gunung Tambora baru terkenal dan jarang didaki karena lokasinya yang terbilang jauh.

Waspada
Kewaspadaan saat bergiat di alam bebas mutlak diperhatikan oleh orang - orang yang ingin menikmati perjalanan.

Medan yang pendakian Doro Ncanga yang didominasi padang sabana, rawan menyebabkan tersasar. Begitu ketika tiba di bibir kaldera Gunung Tambora, bahaya terjatuh akan selalu mengintai. Jarak antara bibir ke dasar kaldera berjarak hampir satu kilometer.

Jika berada di bibir kaldera, disarankan tidak terlalu dekat dengan bibir kaldera. Di sekitar puncak Tambora tidak ada tali pengaman yang dapat melindungi pendaki.

Dinding batu yang terjal menjadi ancaman ketika berada di puncak. Di puncak, batu kerikil dan material pasir sisa letusan dapat membuat tergelincir. Perhatikan setiap langkah jika telah berada di bibir kaldera. src

Tips Mendaki Gunung Papandayan

Gunung Papandayan dengan ketinggian 2.622 Mdpl yang terletak di Garut Jawa Barat adalah salah satu gunung yang menjadi pilihan bagi para pendaki terutama pendaki pemula untuk menggapai puncak dan segala keindahannya.

Tips Mendaki Gunung Papandayan

Gunung tersebut biaa di daki pada akhir pekan mengingat jalur pendakian yang tak terlalu panjang dan tak memakan waktu yang lama.

Ingin menuju kesana? Ini beberapa tips mendaki Gunung Papandayan yang tersohor dengan Tegal Alun dan Tegal Panjang-nya.

Transportasi
Saat berangkat dari Jakarta maupun Bandung juga sekitarnya, hal yang perlu diperhatikan adalah transportasi. Pendaki harus terlebih dahulu menuju Terminal Guntur Garut untuk melanjutkan perjalanan menuju kaki gunung.

Jika tiba dini hari di Terminal Guntur Garut, pilihan yang dapat digunakan adalah angkutan kota berjenis minibus menuju pertigaan Pasar Cisurupan.

Setelah itu, transportasi yang digunakan adalah mobil pikap. Angkutan kota maupun mobil pikap harus terlebih dahulu penuh sebelum pergi menuju titik - titik tersebut. Harga yang ditawarkan adalah Rp 20.000 per orang.

Logistik
Makanan adalah hal yang perlu disiapkan ketika mendaki gunung. Jika ingin mendaki Gunung Papandayan, pendaki bisa membeli bahan makanan di Pasar Cisurupan maupun toko serba ada di dekat pasar.

Tips Mendaki Gunung Papandayan

Usahakan untuk tetap membeli lauk pauk bergizi untuk modal energi pendakian walaupun di pos - pos pendakian terdapat warung yang menawarkan makanan.

Di warung - warung tersebut, hanya menyediakan makanan - makanan ringan seperti mie instan, kopi, teh, dan juga gorengan.


Pakai Sepatu
Sandal gunung bisa menjadi alternatif alas kaki ketika mendaki gunung. Namun, lebih disarankan untuk menggunakan sepatu yang menutupi mata kaki agar kenyamanan dan keselamatan lebih terjaga.

Di awal pendakian Gunung Papandayan, medan yang ditemui adalah aneka ukuran bongkahan batu yang licin dan tajam.

Selain itu, beberapa jalur berkontur tanah gembur. Penggunaan sepatu akan melindungi kaki dari ancaman tergores dan juga membantu mencengkeram tanah.

Gunakan Masker
Gunung Papandayan adalah gunung yang masih aktif memproduksi gas belerang di kawah. Saat melintasi awal medan pendakian yakni Camp David menuju Puncak Kawah, terdapat gas belerang yang bisa terhirup. Gunakanlah masker dari kain atau buff.

Hindari Berjalan Di Tengah Kabut

Tips Mendaki Gunung Papandayan

Salah satu daya tarik Gunung Papandayan adalah berfoto di Hutan Mati. Pohon - pohon yang mati karena terkena letusan Gunung Papandayan.

Di sana, kabut kerap turun dan menghalangi pandangan mata. Hindari berjalan di tengah kabut saat berada di Hutan Mati karena akan rawan tersasar akibat kabut yang menghalangi dan medan yang homogen.

Mata Air
Ketika mendaki Gunung Papandayan, tak perlu khawatir kekurangan air bersih maupun air minum. Jika kekurangan air, pendaki bisa mengisi ulang di pos - pos pendakian.

Seperti Pos Pundak Kawah, Pos Persimpangan Pondok Salada-Hoberhout, dan juga Pondok Salada. Jika ingin membeli, di pos - pos tersebut juga menyediakan air mineral.   src

5 Gunung Untuk Pendaki

5 Gunung untuk pendaki. Apa maksudnya? Kita tahu di masa sekarang banyak bermunculan para pendaki gunung. Dan persentase pertumbuhan pendaki yang paling besar adalah pendaki kekinian yang hanya sekedar ikut - ikutan mode dan tren waktu.

Banyak pendaki kekinian dan pemula yang langsung ingin mendaki gunung 'sesungguhnya', semisal ingin langsung mendaki Gunung Semeru walau tanpa pengalaman dan fisik memungkinkan. Salahkah? Dilematis!

Tak akan panjang lebar membaas hal tersebut. Tetapi berikut ini 5 Gunung untuk pendaki yang sebaiknya di rambah oleh pendaki berpengalaman dan kondisi fisik dan mental yang baik.

1. Gunung Rinjani 
Keindahan Gunung Rinjani di Pulau Lombok, NTB sudah tersohor di kalangan pecinta alam. Gunung dengan ketinggian 3.726 Mdpl ini menawarkan keindahan tiada tara di sepanjang jalur pendakian.

5 Gunung Untuk Pendaki

Ketika berada di puncaknya yang begitu tinggi, Anda serasa berada di negeri di atas awan. Lautan awan yang memesona akan terlihat dari puncak. Begitu pula dengan pemandangan pedesaan di sekitar Rinjani.

Setelah menikmati puncak, mampir dulu ke Danau Segara Anak. Pendaki dapat mendirikan tenda di tepi danau, memancing pun bisa. Pemandangan indah dan udara sejuk pun akan menemani pendaki selama di Danau Segara Anak.

2. Gunung Merbabu 
Gunung Merbabu di Jawa Tengah tingginya mencapai 3.145 Mdpl. Waktu yang dibutuhkan untuk menuju puncak Merbabu sekitar 6 hingga 7 jam. Untuk jalur pendakian yang cukup populer adalah via Selo atau Wekas.

5 Gunung Untuk Pendaki

Padang savana serta panorama hijau lainnya yang sejuk dipandang mata akan terlihat selama mendaki. Keindahan Desa Selo yang asri dan Gunung Merapi yang gagah juga bisa terlihat dari atas Gunung Merbabu.

3. Gunung Semeru 
Di Pulau Jawa, ada juga Gunung Semeru yang semakin populer lewat Film 5 cm. Perjalanan menuju Puncak Mahameru di ketinggian 3.676 Mdpl memang tidak mudah, namun bisa menjadi momen - momen liburan yang tak terlupakan.

5 Gunung Untuk Pendaki

Banyak pendaki yang dibuat jatuh cinta dengan alam sekitar Gunung Semeru. Hal ini tidak mengherankan karena banyak panorama menarik yang bisa dilihat di Semeru. Misalnya saja pesona Ranu Kumbolo yang bakalan selalu bikin kangen.

4. Gunung Argopuro 
Gunung dengan ketinggian 3.088 Mdpl di Probolinggo, Jawa Timur ini menantang untuk didaki. Selain jalur menuju puncaknya panjang dan terjal, Gunung Argopuro juga diselimuti misteri Dewi Rengganis dari Kerajaan Majapahit yang konon hilang bersama enam dayangnya.

5 Gunung Untuk Pendaki
Wardah
Salah satu spot yang dianggap sakral adalah Danau Taman Hidup. Konon, Danau Taman Hidup yang terakdang tertutup kabut tebal merupakan tempat favorit Dewi Rengganis.

Tapi di luar sisi angkernya, Danau Taman Hidup dan berbagai sisi Argopuro tetap menyajikan panorama istimewa dan asyik untuk didaki. Yang penting setiap pendaki harus sopan dan tidak merusak gunung.

5. Gunung Kerinci 
Bagi pecinta wisata adrenalin, mendaki Gunung Kerinci di Jambi harus dicoba. Dengan ketinggian 3.805 Mdpl, gunung ini menjadi yang tertinggi di Pulau Sumatera.

5 Gunung Untuk Pendaki

Pada awal pendakian, trek memang terasa mudah. Namun semakin ke atas semakin sulit. Jalurnya didominasi tanjakan terjal dan licin, belum lagi jalan sempit dengan tanjakan curam yang tertutup ranting - ranting pohon.

Setelah melewati semua rintangan, momen menggapai puncak Gunung Kerinci pastilah mengharukan dan tak akan terlupakan. Di puncak, saatnya pendaki melepas lelah sejenak sambil menikmati keindahan di atap Sumatera.

Tentu masih ada lagi gunung - gunung di Indonesia bagi pendaki, dan 5 gunung di atas kami ulas karena tingkat kepopulerannya yang sering di coba di daki oleh pendaki pemula dengan bekal tak cukup. Jadi, sebaiknya untuk pendaki pemula, awalilah dengan mendaki gunung yang memang untuk pemula. Salam!

Tegal Panjang, Savana Cantik Di Papandayan

Tegal Panjang adalah hamparan savana cantik di Gunung Papandayan, Jawa Barat. Tepatnya di wilayah perbatasan antara Kabuipaten Garut dan Pengalengan. Vegetasi hutan hujan pegunungan dengan aneka jenis tegakan kayu serta tumbuhan merambat. Dan didominasi oleh pohon Jamuju ( Podocarpus imbricatus ) dan Rasamala ( Altingia excels ).
Tegal Panjang, Savana Cantik Di Papandayan
dwijayantiw
Sedangkan satwa liar di kawasan ini di antaranya Lutung ( Tracchypitcus auratus ) Babi Hutan ( Sus vitasus ) Macan Kumbang ( Panthera pardus melas ) dan beberapa jenis burung.

Berada di  ketinggian 1960 - 1980 Mdpl, suhu udara pada siang hari cukup panas, kesejukan khas pegunungan tidak akan Anda rasakan di kawasan ini.

Udara sejuk , baru terasa menjelang sore hari antara pukul 18.00 hingga pukul 07.30 pagi hari , suhu udara bisa mencapai 16 sampai 21 derajat celcius. Bahkan bisa lebih dingin jika terjadi terpaan tiupan angin lembah.

Perubahan naik turunnya suhu di Tegal Panjang tidak dapat diprediksi. Pukul 05.00 hingga pukul 07.30 pagi merupakan waktu terbaik untuk menikmati landscape Tegal Panjang.

Karena saat itu, kabut tebal yang turun pada malam hari menguap sedikit demi sedikit, di beberapa spot, tercipta ray of light yang mempesona hingga sinar mentari mengangkat seluruh selimut kabut savana.

Tegal Panjang, Savana Cantik Di Papandayan
hotelgeulisbandung
Berkemah dan menjadikan tempat ini sebagai basecamp selama beberapa hari sangat memungkinkan, karena terdapat sumber air berupa sungai kecil yang berair jernih dan dapat digunakan untuk melakukan aktifitas seperti masak, mandi dan sebagainya di ceruk - ceruk lembah yang membelah savana.

Tidak ketinggian ilalang di savana ini bisa mencapai ukuran sepinggang orang dewasa di beberapa tempat, dengan tekstur tebal, kasar dan cukup tajam bila kena telapak kaki bila Anda menginjaknya tanpa alas kaki .

Tempat berkemah yang baik terletak disebelah barat savana, karena selain letaknya yang agak tinggi sehingga memudahkan Anda menyaksikan terangkatnya kabut embun pagi, juga dekat dengan sumber air.

Selain itu, terpaan angin lembah yang cukup dingin juga sedikit berkurang karena terhalang pepohonan kecil di area camp site ini.

Perjalanan ke Tegal Panjang dapat dikatakan tidak terlalu sulit, karena mayoritas jalur pendakian cenderung melandai.

Rute yang bisa Anda lalui, patokannya dari  kantor Desa Cibutarua , kemudian masuk ke perkebunan teh Cibutarua dan dari area ini,

Anda akan memasuki hutan tropis dengan  jalanan rimbun. Selama perjalanan menuju Tegal Panjang,  Anda akan melewati 3 sungai kecil sepanjang lembah yang dilalui.

Tegal Panjang, Savana Cantik Di Papandayan

Sebelum menemui sungai, akan melewati jalan setapak yang menurun. Baru kemudian, setelah melewati sungai, akan ditempuh jalan yang menanjak.

Dari tiga sungai selebar 1 - 2 meter yang dilewati, seluruhnya dapat dilalui hanya dengan melompat dari batu ke batu pijakan yang tersedia tanpa harus melepaskan sepatu karena takut basah.

Sungai pertama airnya   keruh, namun pada sungai kedua dan ketiga airnya cukup jernih.

Di daerah sepanjang aliran air sungai, lebih tepatnya bukan sungai, tapi solokan karena lebarnya kurang dari 3 meter, kita akan menemukan selang untuk mengalirkan air bagi kebutuhan  penduduk di perkampungan setempat.

Selang air bertekstur lunak, tidak jauh berbeda seukuran selang yang biasa digunakandi mobil pemadam kebakaran yang akan mengempis bila debit air berkurang dan menggelembung bila debit airnya banyak.

Setelah kurang lebih 3 jam menyusuri hutan, Anda akan menyaksikan padang luas terhampar dengan rumput ilalang seakan menari tertiup angin yang terhembus dari Gunung Papandayan.

Keindahan alam yang luar biasa. Pantas jika kawasan Tegal Panjang oleh orang yang pernah menjamahnya menyebut sebagai 'Surga Yang Tersembunyi'.   src

Gunung Everest Terlarang Bagi Pendaki Pemula

Masih ingat dengan protes para pendaki gunung dunia pada sekitar tahun 2014 karena puncak Gunung Everest terlalu penuh dengan orang? Karena hal itu membuat pendaki gunung merasa tak nyaman dan berbahaya saat mendaki gunung tertinggi di dunia tersebut.

Gunung Everest Terlarang Bagi Pendaki Pemula

Junko Tabei, menjadi perempuan pertama yang berhasil menggapai puncak tertinggi di dunia pada tahun 1975, mengekspresikan kekhawatirannya dan perhatiannya terhadap orang yang ingin mendaki Everest tiap tahunnya.

"Mengizinkan banyak pendaki untuk mendaki dalam waktu bersamaan akan meningkatkan risiko buruk bagi lingkungan dan juga pendaki," kata Tabei kepada Himalayan Times, dikutip dari Huffington Post.

"Pemerintah harus mengatur jumlah pendaki."

Imbauan ini tampaknya jadi masukan serius untuk pemerintah Nepal. Pemerintah Nepal mengumumkan rencana untuk membatasi jumlah pemula yang mendaki Everest.

Tujuannya untuk mengurai padatnya pendaki di puncak dan meningkatkan keamanan. Larangan ini juga berlaku untuk orang - orang disabilitas, orang lanjut usia, dan orang yang masih sangat muda.

Menurut laporan, Nepal hanya akan memberikan izin pendakian ke Everest kepada pendaki yang berusia 18 - 75 tahun.

Mereka juga harus bisa membuktikan bahwa mereka sudah pernah mendaki gunung yang lebih tinggi dari 6500 meter, di mana ketinggian Everest mencapai 8848 meter.

"Kami tidak bisa membiarkan banyak orang pergi ke Everest kemudian mati. Jika mereka tidak siap fisik dan mental melakukan hal ini bisa jadi bunuh diri," kata Kripasur Sherpa, Menteri Pariwisata Nepal.

Gunung Everest Terlarang Bagi Pendaki Pemula

"Orang disabilitas dan tunanetra membutuhkan orang lain untuk membantu mereka, ini bukanlah petualangan. Hanya orang yang bisa pergi dengan kemampuan mereka sendiri yang akan diberikan izin."

Menurut catatan, Nepal berusaha untuk membatasi jumlah pendaki di Everest. Sampai tahun 1985, misalnya, hanya satu pendaki yang diizinkan ada di satu rute dalam satu waktu.

Namun, sekarang ini, kembali tak ada aturan keras yang berlaku. Ratusan pendaki mulai mendaki Everest setiap tahunnya. Di tahun 2013, ada sekitar 658 pendaki yang ada di puncak.

Hanya saja Ang Tshering Sherpa, President of Nepal Mountaineering Association, kepada The Guardian, mengaku bahwa dia ragu aturan baru ini akan bisa diimplementasikan.

Sudah banyak aturan yang didiskusikan di masa lalu. "Aturan terakhir hanya sebuah rencana yang akhirnya dibatalkan karena adanya tekanan dari organisasi HAM dan kedutaan asing."

Selain banyak orang yang memang ingin memanjat puncak ini, Nepal juga bisa menghasilkan jutaan dolar setiap tahunnya dari 'industri Everest' ini.

Bahaya Gunung Ramai 
'Lalu lintas' gunung yang ramai bisa menyebabkan berbagai masalah dan kecelakaan. Celaka mungkin masih bisa dibilang untung, pasalnya bahaya di gunung ini bisa menyebabkan kematian.

Setiap tahun, banyak orang meninggal saat mendaki. Di tahun 2012, sekitar 10 orang pendaki dinyatakan tewas.

Di tahun itu juga seorang pria Korea Selatan mengaku jadi buta karena salju, delirium dan hipotermia. Penderitaan ini dialaminya karena dia harus menunggu berjam - jam untuk mendaki sampai ke puncak. Salah satu temannya bahkan meninggal saat pendakian.

"Sangat banyak orang saat itu," kata Song Young-il. "Ada sekitar 300 - 400 orang yang ada di puncak dan kami terjebak kemacetan ( karena pendaki ). Kami harus menunggu 200 meter dari puncak, dan akibatnya kami jadi buta karena salju. Kami tak bisa melihat.cnn

Selimut Mistis Menghangatkan Gunung Merapi

Kisah berselimut mistis kian menebal dan menghangatkan Gunung Merapi di antara Jawa Tengah dan Yogyakarta. Cerita tentang keberadaan mahluk gaib penguni Merapi terus mengalir turun temurun dari dahulu kala hingga sekarang. Kisah tersebut berpadu dalam bahasa satir maupun pengalaman aneh yang di alami masyarakat.

Selimut Mistis Menghangatkan Gunung Merapi

Kisah tentang keberadaan seorang perempuan penghuni pintu masuk ke puncak Gunung Merapi di Watubolong. Konon di Watubolong, ada seorang perempuan cantik berwajah oval yang kulitnya putih.

Watubolong merupakan areal di pintu masuk menuju puncak Merapi yang sering menjadi tempat bermalam bagi para pendaki. Masyarakat setempat yang mendaki biasanya menyempatkan diri bermalam di sana.

Saat tidur mereka mimpi didatangi sesosok perempuan cantik yang tinggal di sana. Pakaiannya putih - putih, wajahnya cantik namun menunjukkan ekspresi diam yang kaku sehingga sedikit menakutkan. Mimpi yang sama ternyata dialami oleh para pendaki lain yang juga sempat bermalam di Watubolong.

Pengalaman unik sekaligus aneh berupa kesamaan mimpi tersebut membentuk keyakinan bahwa perempuan itu benar - benar penunggu di Watubolong. Anda boleh saja tidur di Watubolong jika ingin membuktikan kebenaran cerita ini.

Selain itu, mitos yang paling dikenal dan diceritakan berulang - ulang adalah tentang keberadaan penghuni Gunung BibiGunung Bibi yang terletak di sebelah tenggara Merapi menjadi penghalang bagi hembusan awan panas ketika Merapi meletus.

Selimut Mistis Menghangatkan Gunung Merapi

Ketika meletus, daerah Boyolali dan sebagian Klaten terlindung dari bencana Merapi atau paling tidak terkena dampak yang relatif ringan dibanding daerah lainnya karena letaknya terhalang Gunung Bibi.

Dampak letusan yang relatif ringan itu diyakini karena ada campur tangan makhluk gaib penghuni gunung Bibi yang disering disebut oleh masyarakat setempat, Mbah Bibi.

Erupsi dianggap warga seperti halnya manusia biasa yang sedang batuk kecil. Warga mempercayai adanya tanda - tanda kilat putih bila Merapi akan meletus.

Bagi mereka, sekalipun ada gemuruh cukup besar layaknya rombongan kontainer lewat dari arah Gunung Merapi, selama belum ada tanda kilatan putih keluar dari arah Gunung Merapi menuju arah Gunung Merbabu, warga belum akan mengungsi.

Kilatan putih yang keluar dari Gunung Merapi ke arah Gunung Merbabu sebanyak tiga kali diyakini warga sekitar merupakan suatu pertanda yang memang dipercaya warga dikeluarkan oleh penunggu Gunung Bibi yang letaknya berada di bawah Gunung Merapi.

Selimut Mistis Menghangatkan Gunung Merapi

Bagi masyarakat sekitar, Gunung Bibi dipercaya sebagai ibu dari Gunung Merapi. Sehingga kilatan putih yang keluar dari Gunung Marapi merupakan isarat yang dikirimkan penunggu Gunung Bibi bila erupsi besar akan terjadi.

Istilahnya kalau di manusia itu, ibunya sudah tidak sanggup lagi menenangkan kenakalan sang anak. Jadinya,kilatan putih itu merupakan bentuk teriakan ibunya ke anaknya yang terus membandel.

Konon ketika Merapi meletus, Mbah Bibi nyabetke kemben ( mengibaskan kain jarik ) sehingga hembusan awan panas yang seharusnya mengarah ke sebagian Klaten dan Boyolali terhalau ke arah lain.

Kibasan kain jarik tersebut memunculkan kilatan - kilatan cahaya seperti petir yang dapat dilihat oleh mata telanjang ketika kejadian.

Kisah mistis yang beredar di masyarakat sekitar mengenai gunung Bibi adalah adanya penghuni gaib yang senantiasa melindungi mereka dari bencana hembusan Merapi.

Meski secara ilmiah apa yang diyakini warga lereng Merapi bertolak belakang, namun selama mereka meyakininya, maka warga tidak akan terlalu lama berada di tempat pengungsian.

Selain keberadaan sesosok perempuan dan Mbah Bibi, masih banyak penghuni gaib lain di Merapi yang juga diyakini keberadaannya.

Beberapa penghuni gaib yang dikenal dan sering disebutkan namanya oleh masyarakat setempat antara lain: Mbah Petruk, Kiai Sapujagad, Kiai Bodronoyo, dan Mpu Marmadi atau Mpu Permadi.

Pada prinsipnya, masyarakat yang tinggal sangat dekat dengan Gunung Merapi meyakini adanya makhluk - makhluk gaib penghuni Merapi.

Selimut Mistis Menghangatkan Gunung Merapi

Namun keyakinan akan keberadaan makhluk lain di sekitar Merapi itu justru membuat masyarakat berhati - hati dan selalu menjaga Merapi. Misalnya, mereka merawat dan melestarikan pohon - pohon agar penghuninya senang dan tidak mengganggu.

Hubungan antara masyarakat dengan penghuni gaib Merapi dijaga agar selalu baik. Kepercayaan akan mitos yang mendasari sikap saling menghargai tersebut berdampak pada tindakan - tindakan yang sifatnya positif terhadap Merapi.

Meskipun asal - usulnya terlampau jauh, kepercayaan akan adanya makhluk - makhluk gaib masih hidup sampai hari ini. Cerita - cerita tersebut secara langsung menghasilkan fungsi laten sebagai pengerat hubungan sosial dalam masyarakat.

Masyarakat selalu menjaga lingkungan Merapi dengan membersihkan sampah yang tinggalkan oleh pendaki - pendaki yang sering membuang sampah sembarangan. Sikap dan tindakan itu merupakan salah satu wujud kesatuan antara kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.

Itulah salah satu caa yang merupakan wujud dari rasa cinta mereka terhadap Merapi.  Yang tetap di yakini akan tercipta hukum timbal balik yang saling menguntungkan. Antara Merapi dan masyarakat di lerengnya.

Tips Sederhana Agar Mampu Menggapai Puncak Rinjani

Pertama kali pendaki bisa berkunjung ke Gunung Rinjani yang mempunyai ketinggian 3.726 Mdpl ini niscaya banyak kesan yang dirasakan. Pertama, kagum akan kecantikan alam di Rinjani. Kedua, Kaget. Ternyata lebih banyak pendaki asing yang mendaki gunung ini. Ketiga, perjalanannya memang sangat menguras tenaga!

Tips Sederhana Agar Mampu Menggapai Puncak Rinjani

Tetapi, rasa lelah terus terang akan sirna ketika Anda berdiri di atas Puncak Rinjani saat menyaksikan sunrise berlatar awan dan pemandangan alam sekitarnya. Nah, berikut beberapa tips sederhana agar Anda mampu menggapai puncak Rinjani.

Latih Stamina
Bayangkan Anda akan menghabiskan waktu berjalan kaki berjam - jam kurang lebih 15 jam. Tergantung seberapa banyak Anda beristirahat. Jadi, jelas kondisi fisik dan stamina yang prima harus sangat diperhatikan.

Aktivitas fisik yang harus dilakukan sebelum memutuskan untuk mendaki adalah jogging. Dengan rutin melakukan jogging perjalanan untuk bisa sampai ke puncak Rinjani bukan lagi mustahil. Cobalah atur jadwal untuk jogging paling tidak sebulan full sebelum keberangkatan Anda.

Sewa Porter
Inilah sosok yang akan menjadi pahlawan Anda untuk bisa sukses mendaki Rinjani. Mereka akan bertugas membawakan peralatan, memasak makanan dengan cita rasa yang tak perlu diragukan, menentukan arah jalan dan juga tak ketinggalan sebagai pemompa semangat.

Bahkan jika Anda merasakan lelah dan pegal - pegal mereka tak segan untuk memberikan jasa pijat. Tarif porter di Rinjani berkisar dari 200 - 400 ribu / hari. Bergantung pada jasa yang diberikan dan musim liburan.

Proporsional
Ini yang harus dicamkan baik - baik! Semua harus sesuai pada porsinya. Mulai dari menentukan barang apa saja yang akan dibawa, lama perjalanan yang akan ditentukan, istirahat, bahkan makan dan minum.

Disinilah pelajaran hidup akan banyak ditemukan. Misalkan Anda lapar. Jangan coba - coba makan berlebihan karena yang ada setelah makan Anda tak akan kuat lagi melanjutkan perjalanan.

Atau jika Anda haus, jangan coba - coba minum sepuasnya sesuai dengan nafsu Anda. Jika minum terlalu banyak Anda akan kembung dan ingatlah di sana tak ada warung. Atur kebutuhan air Anda sebaik - baiknya sampai turun lagi ke bawah. Jadi, semua harus proporsional.

Perlengkapan
List semua perlengkapan yang Anda butuhkan. Jangan sampai karena lupa membawa salah satu perlengkapan, niatan Anda sampai ke puncak tergagalkan.

Atau Anda akan melakukan perjalanan yang membahayakan karena tak punya perlengkapan lengkap. Beberapa perlengkapan yang dibutuhkan adalah jaket parasut, jaket tebal, hand glove, senter, trekking stick, sun block, sun glasses, topi, sepatu gunung, tenda dan beberapa obat - obatan.

Jangan Malu Mengatakan Capek
Ini biasanya tantangan yang sulit diatasi. Entah karena ambisi, malu atau ingin merasa tangguh. Tapi, percayalah hal tersebut sia - sia jika Anda terapkan saat mendaki gunung.

Mulai dari trek padang savana, perbukitan, hingga batuan curam dan berpasir akan Anda lalui. Sangat wajar kalau Anda merasakan lelah. Jadi, akui saja dan minta waktu beristirahat kalau sudah terlalu lelah.

Ingatlah juga porter tersebut adalah pelayan Anda. Tak mungkin ia meninggalkan Anda sendiri. Sebenarnya inilah kunci utama Anda untuk bisa sampai ke Rinjani. Berusaha jadi diri sendiri. Kalau memang lelah katakan saja!  src

Jalur Pendakian Sejati Gunung Sumbing

Pendakian Gunung Sumbing melalui Desa Butuh, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah merupakan jalur tertua dan pertama kali ada. Selama ini, jalur tersebut sengaja tak diberi petunjuk jalan menuju puncak Sumbing dengan alasan agar tetap alami.

Jalur Pendakian Sejati Gunung Sumbing

Namun seiring semakin banyaknya pendaki, warga setempat tergerak hatinya untuk memasang rambu petunjuk pendakian sampai puncak.

Tepatnya pada 1 Januari 2016 lalu dilakukan launching peta dan pemasangan tanda penunjuk jalan menuju puncak Sumbing melalui sisi selatan gunung, dalam hal ini melalui Desa Butuh, Kecamatan Kaliangkrik., Kabupaten Magelang.

Disebutkan, sisi utara sampai timur gunung merupakan wilayah Kabupaten Temanggung, sisi barat gunung adalah wilayah Wonosobo, dan selatan gunung adalah wilayah Kabupaten Magelang.

Sejak awal tahun 2016 ini rute pendakian melalui dusun tertinggi wilayah Desa Butuh itu diberi nama Jalur Sejati Pendakian Sumbing atau Jalur Pendakian Sejati Gunung Sumbing. Nama tersebut diambil dari sejarah bahwa jalur tersebut merupakan yang pertama ada. Disebut sejati karena asli dan tetap alami tanpa dibuat - buat.

Jalur Pendakian Sejati Gunung Sumbing

Dari Desa Butuh menuju puncak gunung memakan waktu berjalan kaki lima sampai tujuh jam. Bagi penduduk lokal berjalan kaki empat jam sudah bisa sampai atas.

Pada jalur pendakian melalui Desa Butuh itu kini dibuat 5 pos. Selain itu ada sekitar 10 papan penunjuk jalan sampai atas. Pihak pengelola menyediakan tenaga Guide sekaligus porter.

Selama ini pendakian yang ramai terutama pada malam tanggal 1 Muharam, malam Tahun Baru, malam 17 Agustus, dan tanggal 21 bulan puasa.

Berkemah Nyaman Di Goa Walet Gunung Ciremai

Mendaki Gunung Ciremai di Kuningan Jawa Barat sempatkan berkemah nyaman di Goa Walet. Goa ini berbentuk cekungan yang di salah satu sisinya terdapat gua yang berstalagtit dan berstalakmit. Asal tahu saja, berkemah di Goa Walet tingkat kenyamanan dan keamanan lebih terjaga.

Berkemah Nyaman Di Goa Walet Gunung Ciremai

Daerah yang memiliki luas sekira 0,3 Ha ini berada pada ketinggian 2.950 meter di atas permukaan laut atau hanya 300 meter dari puncak Gunung Ciremai.

Tempat ini bisa menjadi pilihan berkemah bagi pendaki yang naik melalui jalur Patulungan atau jalur Apuy. Puluhan tenda dapat didirikan di area tersebut, beberapa juga bisa masuk ke dalam gua.

Dari dalam gua, pendaki bisa memanfaatkan tetesan air dari dalam goa yang dapat ditampung untuk kegiatan mencuci dan memasak.

Namun demikian, untuk sampai ke Goa Walet memang tidak mudah. Jika melakukan perjalanan melalui jalur Palutungan sebelumnya harus melalui delapan pos, yaitu Palutungan, Cigowong, Kuta, Pangguyangan Badak, Arban, Tanjakan Asoy, Pasanggrahan, dan Sanghiyang Ropoh.

Pendaki dapat mengestimasi waktu perjalanan 9 - 10 jam untuk sampai ke Goa Walet dari basecamp atau Pos Palutungan.

Estimasi waktu tersebut cukup bagi pendaki untuk beristirahat atau menikmati bekal makanan. Dengan waktu tempuh yang cukup lama, pendaki tentunya juga harus pintar mengatur jumlah air yang diminum, karena sumber air hanya terdapat di Pos Cigowong.

Vegetasi hutan lebat dan beragam menemani pendaki hampir di seluruh jalur pendakian. Lebah hutan, yang sering disebut dalam mistis Gunung Ciremai, mungkin akan menyambut para pendaki.

Suara - suara satwa khas gunung tertinggi di Jawa Barat ini, terutama burung, juga dapat dinikmati selama perjalanan.

Kemungkinan turunnya kabut dan hujan di tengah pendakian harus dipersiapkan oleh pendaki, terutama menjelang sore hari.


Berkemah Nyaman Di Goa Walet Gunung Ciremai

Saat hujan deras, air akan membuka aliran di jalur yang umum dilewati pendaki, sehingga bisa membuat tanah yang dipijak menjadi lunak dan berlumpur. Persiapan jas hujan dan kehati - hatian menjadi modal utama bagi pendaki untuk melanjutkan perjalanan.

Setelah melalui Pos Sanghiyang Ropoh, pendaki akan menemukan jalur berbatu dengan tanaman berbatang pendek seperti Edelweiss dan Cantigi.

Setelah pos tersebut dan menuju titik persimpangan antara Jalur Palutungan dan Jalur Apuy, pendaki dapat mulai mencium bau belerang dari kawah di puncak gunung.

Di sepanjang sisa perjalanan menuju Goa Walet, pendaki dapat melihat lebih luas pemandangan kota dan hamparan pegunungan lain di seberang Gunung Ciremai.

Bila beruntung, pendaki bisa melihat pemandangan langit senja dan Matahari terbenam saat cuaca cerah. Tetapi, bila cuaca tidak cukup mendukung karena hujan atau kabut, pendaki harus lebih berhati - hati.

Melewati jalur menuju Goa Walet yang memiliki kemiringan hampir 70 derajat di sore atau menjelang malam bisa meningkatkan risiko kedinginan atau hipotermia karena suhu udara yang dapat menurun drastis.

Persiapan seperti jaket, sarung tangan, dan sumber penerangan seperti senter akan sangat membantu pendaki cepat sampai ke Goa Walet yang tersembunyi di sisi sebelah kanan jalur pendakian.

Setelah sampai di Goa Walet dengan selamat, pendaki dapat segera mendirikan tenda dan beristirahat lebih lama.

Tidak perlu bangun dini hari untuk naik ke puncak, karena hanya diperlukan sekira 15 menit untuk pendaki bisa menikmati keindahan kawah dan Matahari terbit di puncak Atap Jawa Barat 3078 Mdpl tersebut. src

 

Bulak Peperangan Gunung Lawu

Gunung Lawu, gunung populer bagi para pendaki maupun para peziarah. Gunung tertinggi kelima di Pulau Jawa ini menyimpan segudang kisah mistis dan misteri. Salah satunya adalah munculnya suara gaduh seperti pertempuran pada masa kerajaan masa lalu.

Bulak Peperangan Gunung Lawu

Gunung Lawu juga dikenal dengan tempat - tempat yang disakralkan masyarakat. Itu terlihat setiap malam satu Suro, di mana banyak terlihat orang berziarah dengan mendaki hingga ke puncak.

Saat menapaki Lawu menuju puncak, terdapat lapangan bernama Bulak Peperangan. Konon katanya, tempat ini merupakan tempat peperangan kerajaan Majapahit pimpinan Brawijaya V dengan kerajaan Demak yang dipimpin Raden Patah.

Menurut cerita masyarakat, jika malam hari kemah di Bulak Peperangan bisa mendengarkan suara pertempuran. Tertarik membuka tenda di sana?

Tak hanya itu, sepanjang perjalanan banyak ditemukan tempat - tempat unik. Seperti Pasar Dieng misalnya. Orang menyebutnya juga Pasar Setan. Pasar Dieng merupakan batu - batu yang banyak yang menyerupai pasar. Warga juga menyebutnya dengan pasar setan.


Bulak Peperangan Gunung Lawu

Saat malam dan berkabut suasananya seperti setan, terdengar suara - suara dan lapak - lapak yang seperti orang jual beli di sebuah pasar.

Sebenarnya, tidak disarankan lewat pasar setan malam hari. Jalurnya sedikit menyesatkan. Dengan rambu yang tidak jelas, pendaki disarankan untuk memperhatikan beberapa tanda dan membuat jejak di pasar setan ini agar tidak tersesat.

Meski jalur pendakian sudah terbentuk untuk memudahkan para pendaki, namun peziarah maupun pendaki disarankan untuk tetap memperhatikan aturan - aturan atau pantangan yang berlaku selama pendakian.

Pantangannya antara lain tidak boleh bicara kotor selama dalam perjalanan dan dilarang mengeluh, apapun kondisinya. Jika sudah lelah lebih baik istirahat saja, jangan malah mengeluh.

Selain itu dalam soal pakaian juga ada pantangannya. Jika naik gunung ini tidak boleh memakai ikat kepala warna hitam dengan hiasan batik melati. Tidak boleh memakai kain sutra warna hijau muda.


Bulak Peperangan Gunung Lawu

Pendaki juga akan menjumpai Sendang Derajat yang kerap dirituali oleh komunitas tertentu. Namun tempat ini juga digunakan bagi para pendaki untuk mengisi ulang botol mereka.

Di dekat sendang, terdapat beberapa bilik setinggi dada orang dewasa yang terbuat dari bata bersemen. Di tempat itu para pendaki bahkan peziarah mengguyurkan air yang mereka ambil dari sendang untuk ritual mandi.

Konon air tersebut memiliki manfaat rezeki, keberkahan, jodoh, pangkat dan derajat. Tak heran jika sendang ini disebut Sendang Derajat.

Mata air suci ini dahulunya adalah tempat pemandian Raja Brawijaya V. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, apabila para pengunjung mempunyai cita - cita atau niat tertentu dapat terkabul apabila mandi di sendang ini.



Bulak Peperangan Gunung Lawu

Selain Sendang Derajat, ada beberapa situs lain yaitu Sumur Jalatunda. Sumur ini merupakan sebuah gua vertikal sedalam lima meter yang dipakai untuk bertapa. Gua ini dipercaya sebagai tempat Raja Brawijaya V menerima wangsit dalam perjalanan naik ke Puncak Lawu.

Hargo Dalem, sekitar 15 menit perjalanan dari Sendang Derajat, merupakan tempat peristirahatan Raja Brawijaya V. Di sini terdapat bangunan khusus yang digunakan untuk berdoa atau moksa. Suasana mistis begitu terasa di tempat ini.

Hargo Dumilah yang menjadi tujuan utama para pendaki adalah puncak tertinggi Gunung Lawu ( 3.265 Mdpl ). Puncak ini juga dipercaya sebagai tahta Raja Brawijaya V. Namun sebelum menuju Hargo Dumilah, ada satu warung yang terkenal di kalangan pendaki, yakni warung Mbok Yem.    
 

Inilah 6 Tanda Keangkeran Gunung Lawu

Gunung Lawu di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur masuk dalam Seven Summits of Java ( tujuh puncak tertinggi di Jawa ). Banyak keterangan dari para pemangku maupun SAR Lawu kalau gunung ini termasuk gunung angker. Mengapa Lawu termasuk gunung mistis dan angker di Indonesia?

Inilah 6 Tanda Keangkeran Gunung Lawu

Mereka menyebutkan Gunung Lawu seolah menyembunyikan 'jati dirinya'. Bagi masyarakat sekitar, Lawu seolah 'bernyawa' dan tidak sembarangan orang diterima oleh gunung itu.

Penampakan - penampakan aneh sering terjadi dan ini dirasakan juga oleh warga yang bermukim di kaki Lawu. Kisah mistis apa saja yang pernah terjadi di Lawu?

1. Petilasan Prabu Brawijaya V
Namun anehnya tak satupun ditemukan jasad Sang Prabu. Dia disinyalir menghilang bersama raganya alias moksa. Sang Prabu ditemani abdi dalemnya yang setia yakni Kyai Jalak. Sama seperti tuannya, Kyai Jalak juga bermoksa dan menjelma menjadi burung Jalak sesuai namanya. Namun Jalak jelmaan kyai bukan berwarna hitam melainkan gading. Tak semua pendaki bisa bertemu dengan Jalak ini.

2. Kyai Jalak atau Jalak Gading, Pelindung Pendaki
Namun perlakuan khusus ini bagi pendaki yang dikehendaki oleh Jalak Lawu ini. Sebaliknya, jika pendaki itu tak memiliki hati bersih, Jalak Lawu tidak akan muncul. Pendaki biasanya tidak akan sampai puncak sebab tak memiliki restu dari Kyai Jalak.


Inilah 6 Tanda Keangkeran Gunung Lawu

3. Gunung Lawu Seolah Bernyawa
Apa pun yang kamu keluhkan biasanya terwujud. Jika kamu mengatakan kelelahan mendaki Lawu, kamu benar - benar dibuat lelah. Jika kamu mengatakan sangat dingin, kamu bisa dibikin kedinginan habis. Seram kan?

4. Pasar Setan
Pasar ini tak terlihat dengan mata biasa namun terdengar keramaian. Hanya orang - orang tertentu yang bisa mendengarnya. Jika kamu mendengar suara 'Arep tuku opo mas / mbak?' ( mau beli apa mas / mbak ), sebaiknya kamu membuang uangmu, berapa pun nilainya. Lalu petiklah daun seperti sedang berbelanja. Jika ini tak dilakukan, konon kamu bakal menghadapi masalah di Lawu.

5. Kupu - Kupu Hitam Dengan Bulatan Biru Di Sayapnya 
Kalau kamu melihat kupu - kupu ini pertanda kamu diterima baik di gunung tersebut. Bahkan beberapa orang mempercayai ketemu berkah setelah pulang mendaki. Namun jangan sampai menangkap, mengusir, mengganggu, bahkan membunuh si kupu - kupu, ya. Penunggu Lawu akan murka sama kamu!

Inilah 6 Tanda Keangkeran Gunung Lawu

6. Dilarang Berbusana Hijau Daun
Hijau merupakan busana ratu Pantai Selatan yakni Nyi Roro Kidul yang tak sembarangan dipakai di Jawa. Selain itu, jangan pernah mendaki Gunung Lawu dengan rombongan berjumlah ganjil. Hal ini bisa mendatangkan kesialan.

Silahkan, mau di percaya atau tidak, semua kembali kepada para tamu Gunung Lawu. Yang pasti, hikmahnya kita harus bertindak baik dalam hal perkataan dan perbuatan dimana saja di Bumi milik Tuhan Sang Pemilik MayapadaBintang

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×