Seperti hal kecil dengan membawa turun kembali sampah milik kita sendiri atau sampah yang bisa terlihat di lereng gunung. Bila sebelumnya pernah melakukan dosa membuang sampah di gunung sekecil apapun itu, tebuslah dengan melakukan aksi bersih gunung saat mendaki gunung itu lagi. Bagi komunitas pendaki baik komersil maupun non profit, sebisa mungkin melakukan aksi bersih gunung dalam setiap pendakian massalnya. Jangan hanya jadi ajang pelampiasan ambisi pribadi ataupun usaha menarik keuntungan semata. Alangkah bagusnya diiringi dengan kegiatan bernilai konservasi minimal bersih gunung atau melakukan reboisasi dan lainnya.
Pemahaman tentang green climbing mountain harus disebarluaskan kepada pendaki pemula maupun kelompok pecinta alam baru lewat milis, jejaring sosial, diskusi, pendidikan dasar kepecintaalaman di sekolah, kampus, dan lainnya. Tanamkan kesadaran bahwa hutan, gunung, dan isinya adalah harta tak ternilai, investasi masa depan untuk kehidupan generasi berikutnya.
Justru banyak yang berkomentar dan memandang kegiatan pendaki konservatif dengan pandangan sebelah mata. Misalnya melihat pendaki memungut sampah, dia akan berkata:" Sedang mulung ya mas ?" atau " Titip ya sampahnya.." dan lain - lain perilaku. Dan yang lebih menyakitkan lagi adalah ucapan: " Ah malas, capek..mengapa mesti bawa turun sampah? "
Itu adalah hal kecil dari pendaki konservatif, masih banyak hal yang bisa dilakukan dan harus dilakukan bagi pendaki yang berhaluan konservatif. Pada intinya, ikut menjaga agar alam ini tetap hijau dan terawat. Bila itu terjadi, dalam pendakian gunung anda mencari lokasi untuk befoto akan lebih bangga, walau wajah tidak mendukung, tetapi alam membantu membuat penampilan kita di foto menjadi lebih bagus.
Ingatlah perilaku jorok kita di gunung, dapat merusak imej seluruh pendaki di mata dunia. Nah, detik ini juga lakukanlah Green Adventuring, Green Mountaineering dalam setiap petualangan dan pendakian.
ARTIKEL TERKAIT: