TAHAP - TAHAP PEMBENTUKAN HUJAN BADAI
Hujan badai ( rainstorm )
dapat terjadi dimana saja bila ada massa udara lembab yang lebih hangat
dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Proses diawali pemanasan udara
di atas permukaan tanah pada siang hari oleh radiasi Matahari.
Udara di dekat
permukaan tanah memuai dan air di permukaan tanah menguap. Kondisi ini
menyebabkan udara menjadi lembab dan ringan sehingga naik dalam jumlah
yang cukup masif.
Udara lembab dan
ringan yang massif tadi bergerak ketas, tahap ini adalah awal
pembentukan awan badai yang dusebut tahap cumulus ( terbentuknya awan
cumulus ). Pada ketinggian tertentu uap air mulai terkondensasi menjadi
butir - butir air halus membentuk awan hitam.
Kondensasi butiran
air tadi melepaskan latensi panas penguapan menyebabkan makin
menurunnya kerapatan udara yang sedang bergerak naik sehingga awan itu
terus berkembang menjadi awan cumulonimbus hingga ketinggian 6
kilometer, ditandai dengan bagian bawah awan yang semakin menghitam.
Semakin bertambahnya ketinggian, kondensasi makin meningkat. Kondisi
itu dapat pula disertai terbentuknya kristal - kristal es yang juga
melepaskan latensi penguapan sehingga menyebabkan gerakan udara naik ( up draft ) terus meninggi hingga 12 - an kilometer. Tahap ini disebut tahap pematangan hujan angin.
Pembentukan butiran air dan kristal es menghebat dan tak mampu lagi didorong naik oleh up draft sehingga jatuh ke bumi dalam bentuk hujan deras disertai angin kencang, seringkali juga disertai sambaran petir.
Akibat tekanan
rendah di bawah awan cumulus yang terus naik maka udara yang lebih rapat
dari samping tertarik sehingga timbul angin kencang horizontal yang menuju ke kawasan tersebut. Bila kondisi itu disertai petir maka fenomena alam itu disebut badai petir ( thunderstorm ).
Setelah 15 menit
hingga satu jam hujan lebat disertai angin kencang, dan atau disertai
petir tadi berlalu, perkembangan hujan angin memasuki tahap ketiga yang
disebut tahap peredaan. Hujan mereda dan angin kencang pun mulai mereda.
Masalahnya, waktu
15 menit hingga satu jam, angin kencang itu mungkin sudah menimbulkan
kerusakan parah.
TANDA - TANDA AWAL YANG PERLU DI WASPADAI
Hujan badai sebenarnya merupakan fenomena alam yang sangat predictable ( dapat diprakirakan ).
1. Umumnya terjadi selepas tengah hari.
2. Sejak pagi hingga siang hari cuaca mungkin sangat cerah, panas dan menggerahkan.
3. Menjelang atau selepas tengah hari cuaca berubah secara kontinu. Awan putih memenuhi angkasa semakin lama semakin menebal disertai tiupan angin.
4. Seiring menghitamnya awan, kecepatan angin makin lama makin kencang disertai kilatan petir.
1. Umumnya terjadi selepas tengah hari.
2. Sejak pagi hingga siang hari cuaca mungkin sangat cerah, panas dan menggerahkan.
3. Menjelang atau selepas tengah hari cuaca berubah secara kontinu. Awan putih memenuhi angkasa semakin lama semakin menebal disertai tiupan angin.
4. Seiring menghitamnya awan, kecepatan angin makin lama makin kencang disertai kilatan petir.
ARTIKEL TERKAIT:
Pengetahuan
- Manfaat Bagi Yang Suka Naik Gunung
- Stop Sampah Dan Vandalisme Di Gunung
- Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh
- Cara Mencuci Dan Merawat Jaket Gunung
- 5 Gunung Dengan Jalur Tersulit Di Indonesia
- 7 Puncak Gunung Tertinggi Di Jawa Tengah
- 8 Fakta Gunung - Gunung Di Sumatera Barat
- 7 Gunung Tertinggi Di Jawa Barat
- 5 Mitos Seru Di Gunung Lawu
- Fakta Menarik Tentang Gunung Rinjani
- Fakta Tentang Gunung Bawakaraeng
- Inilah Fakta Tentang Gunung Semeru
- Tips Membuat Bivak
- 5 Gunung Yang Berselimut Mistis
- Tips Tidur Nyenyak Dalam Tenda
- Pastikan 5 Hal Ini Sebelum Mendaki Rinjani
- Tips Memakai Tabir Surya Bagi Pendaki Gunung
- Tips Mendaki Gunung Dalam Hening
- Inilah Tehnik Aklimatisasi Yang Baik
- Tips Sebelum Mendaki Gunung
- Mengenal Gejala Acute Mountain Sickness
- 5 Gunung Tertinggi Di Dunia
- Himalaya Untuk 5 Negara
- Hindari Sambaran Petir Saat Mendaki Gunung
- Fontus, Botol Ajaib Untuk Pendaki