Dari desa ini hanya membutuhkan waktu 45 menit lewat perjalanan darat untuk menuju kawasan Galunggung.
Sepanjangan perjalanan hamparan sawah petani menjadi teman setia, beberapa kali juga terlihat gundukan pasir. Selain bertani, warga Desa Cisayong sebagian besar berprofesi sebagai penambang pasir gunung.
Untuk bisa menjamahi Gunung Galunggung tidak perlu direpotkan dengan track yang becek, terjal, berliku, dan licin.
Pasalnya objek wisata ini sudah dilengkapi dengan tangga. Namun tetap dibutuhkan kehati - hatian dan stamina yang prima, mengingat tangga yang akan dilalui sangat panjang dengan total 620 anak tangga.
Hamparan pemandangan indah kawah Gunung Galunggung yang di dominasi warha hijau menjadi obat bagi rasa lelah setelah menaiki anak tangga yang panjang.
Semilir angin datang menyejukkan suasana, dan sejauh mata memandang yang terlihat adalah dinding - dinding gunung yang indah.
Menurut catatan, puncak Gunung Galunggung berada pada ketinggian 2.167 M dpl. Sepanjang riwayatnya, gunung ini pernah mengalami erupsi dahsyat pada 1982.
Kawah Gunung Galunggung menjadi spot favorit bagi para pecinta alam untuk berkemah. Di tempat ini juga dibangun Mushola, yang diperuntukkan khusus bagi mereka yang mendambakan tempat berdoa yang hening, sejuk, dan berdampingan dengan alam.
Selain itu, Gunung Galunggung juga menjadi tempat bagi mereka yang gemar olahraga Paralayang. Bahkan diantaranya adalah atlet Paralayang profesional yang sengaja datang dari luar Tasikmalaya.
Menjelajahi gunung Galunggung merupakan liburan akhir pekan yang sangat menyenangkan. Namun demikian diperlukan persiapan khusus untuk bisa beraktivitas di alam raya, baik persiapan fisik maupun mental, agar fit dan tetap menjaga kebersihan alam dengan tidak membuang sampah sembarangan.
ARTIKEL TERKAIT: