Hipotermia mempengaruhi inti tubuh, seperti otak, jantung, paru - paru dan organ vital lainnya. Kasus hipotermia ringan bisa menyebabkan orang mengalami gangguan fisik dan mental, sedangkan hipotermia berat dapat mengakibatkan ketidaksadaran dan bahkan kematian. Orang yang di bawah pengaruh alkohol dan obat - obatan, serta anak - anak dan orang dengan gangguan kesehatan tertentu sangat rentan mengalami hipotermia.
Orang yang gemar melakukan aktivitas alam seperti berperahu, berenang, memancing, hiking atau ski, bahkan yang mengalami kecelakaan di pegunungan dan air juga rentan mengalami hipotermia, tapi kondisi tersebut tergantung pada berbagai faktor seperti kepribadian, perilaku, kondisi fisik, pakaian, dan faktor lingkungan. Setiap orang bereaksi berbeda terhadap dingin, bahkan saat berada pada kondisi yang sama.
Umumnya, anak - anak kehilangan panas tubuh lebih cepat daripada orang dewasa dan orang kurus kehilangan panas tubuh lebih cepat daripada orang kelebihan berat badan.
Dibandingkan udara dingin, air lebih cepat memicu Hipotermia . Air bisa menghilangkan panas tubuh 25 kali lipat lebih cepat ketimbang udara dingin.
Tidak ada data yang menunjukkan seberapa lama orang dapat bertahan pada kondisi udara dingin, namun ada data yang menunjukkan berapa lama orang dapat bertahan di dalam air hingga akhirnya mengalami hipotermia dan meninggal dunia.
ARTIKEL TERKAIT: