Dalam kondisi tersebut kita akan survival bertahan hidup di alam bebas, dan bertahan hidup akan lebih mudah bila kita memiliki perlengkapan yang antara lain pisau survival.
Memilih pisau survival sebaiknya adalah yang mudah untuk diakses. Karena pisau justru berguna pada saat yang tidak kita duga.
Maka pisau harus mudah di bawa kemana - mana, dengan kata lain memiliki faktor mobilitas yang tinggi.
Beberapa kegunaan pisau survival yang umum diketahui:
- Memotong atau mengiris
- Membagi ( kayu )
- Menggali
- Membela diri
- Menyiapkan makanan
- Membuat tempat untuk bernaung
- Menyiapkan api ( dengan alat lain, sebagai pemantik )
- Untuk berburu
- Mencongkel
- Memalu
- Sebagai obeng
1. Ukuran
Ukuran yang besar belum tentu lebih baik. Coba pertimbangkan ketika pisau terlalu besar, berarti mengorbankan kemampuanya untuk bisa melakukan pekerjaan yang lebih detail.
Begitu pula sebaliknya, kalau terlalu kecil, maka akan mengurangi fungsi pisau seperti memotong kayu atau batoning ( memukulkan benda keras ke sisi belakang pisau, biasanya untuk membelah kayu yang keras )
2. Bilah Tetap ( Fixed Blade )
Pisau yang berbilah fix lebih kuat dan meyakinkan dari pada pisau lipat. Pisau lipat lebih cocok untuk dibawa sehari - hari.
Tapi ketika tuntutan untuk survive datang, kita harus siap dengan pisau yang dapat meminimalkan resiko dan memaksimalkan kemungkinan untuk survive.
Dilihat dari fungsi survival knive itu sendiri, maka bilah yang fix sampai ke gagang sepertinya lebih cocok.
3. Bilah Sampai Ke Ggagang ( Full Tang )
Merupakan pisau yang utuh dari mata pisau sampai dengan gagangnya ( yang membedakan dengan fixed blade, ini terkesan telanjang pada gagangnya ).
Pegangan / handle di tambahkan sendiri dengan grip agar lebih nyaman. Untuk pisau jenis ini, keuntungannya dapat dijadikan tombak, selain karena memang bentuknya yang solid, maka pisau ini akan sangat berguna ketika membelah ranting yang keras, kita bisa memukul kayu pada sisi yang tumpul untuk memberikan efek pemotongan yang lebih baik.
4. Ujung Pisau Yang Lancip
Ujung yang lancip dapat berfungsi untuk menyongkel, membuka baut atau sekedar menggali tanah. Kemudian pula dapat digunakan untuk membuka biji - bijian hutan yang keras.
5. Memiliki Salah Satu Sisi / Bagian Yang Tumpul
Hal ini perlu sebagaimana dijelaskan dalam full tang, di lain sisi kalau tajam di kedua sisi akan berbahaya bagi diri kita sendiri.
Terkadang kita membutuhkan sisi yang tumpul untuk keperluan tertentu seperti memberikan penekanan ( dengan jempol ) ketika kita mengupas sesuatu. src
ARTIKEL TERKAIT:
Pengetahuan
- Manfaat Bagi Yang Suka Naik Gunung
- Stop Sampah Dan Vandalisme Di Gunung
- Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh
- Cara Mencuci Dan Merawat Jaket Gunung
- 5 Gunung Dengan Jalur Tersulit Di Indonesia
- 7 Puncak Gunung Tertinggi Di Jawa Tengah
- 8 Fakta Gunung - Gunung Di Sumatera Barat
- 7 Gunung Tertinggi Di Jawa Barat
- 5 Mitos Seru Di Gunung Lawu
- Fakta Menarik Tentang Gunung Rinjani
- Fakta Tentang Gunung Bawakaraeng
- Inilah Fakta Tentang Gunung Semeru
- Tips Membuat Bivak
- 5 Gunung Yang Berselimut Mistis
- Tips Tidur Nyenyak Dalam Tenda
- Pastikan 5 Hal Ini Sebelum Mendaki Rinjani
- Tips Memakai Tabir Surya Bagi Pendaki Gunung
- Tips Mendaki Gunung Dalam Hening
- Inilah Tehnik Aklimatisasi Yang Baik
- Tips Sebelum Mendaki Gunung
- Mengenal Gejala Acute Mountain Sickness
- 5 Gunung Tertinggi Di Dunia
- Himalaya Untuk 5 Negara
- Hindari Sambaran Petir Saat Mendaki Gunung
- Fontus, Botol Ajaib Untuk Pendaki