Tentang metode Anak Kampung Sini atau di singkat dengan Akamsi adalah gaya menerapkan para pendaki dari lokasi kaki gunung. Mereka sebagian besar adalah para petani, para pencari batang kayu, para pencari rumput dan lain sebagainya.
Mereka melakukan pendakian gunung dengan gaya sederhana, tanpa harus memenuhi punggung dan memberatkan diri dengan tas carrier atau ransel segede gaban, membawa logistik berlebihan, memakai sepatu gunung yang super mahal atau juga tanpa jaket mahal bermerk Eropa.
Justru dengan gaya Akamsi, mereka semua kuat dan lebih tahan fisik dalam merangkak menuju tempat tinggi dan bahkan sulit, karena terkadang bukan jalur pendakian biasa yang mereka gunakan untuk menggapai lokasi tinggi di gunung.
Mengapa mereka mampu? Tentu yang utama karena mereka telah lebih mengenal dan menguasai medan, mereka di besarkan oleh alam gunung, terbiasa dengan survival dan pandai memanfaatkan lingkungan alam untuk menopang fisik.
Lalu siapkah kita menjadi pendaki gunung yang bergaya Akamsi? Tentu hanya Anda yang bisa menjawabnya dengan berbagai alasan. Tetapi yang perlu kita tahu, bahwa dengan gaya Akamsi tentu kita tidak perlu membawa beban berlebihan saat pendakian gunung. Bisa hanya menggunakan tas Daypack semata untuk membawa sebagian kecil barang yang kita perlukan, seperti kamera, minuman ringan dll.
Bukankah dengan gaya tersebut kita lebih mudah menggapai puncak tinggi? Tetapi apabila alasan Anda adalah, " Aku kan bukan seperti mereka yang dilahirkan dan dibesarkan di gunung?" Ya, tentu alasan tersebut masuk akal.
Tetapi bukankah gaya Akamsi tersebut ala anak gunung bisa dilatih apabila Anda benar - benar seorang berhati petualang pendaki gunung di Indonesia? Tumbuhkan sifat gemar Survival dan menjadi penyuka tantangan sejati.
Justru kebanyakan pendaki gunung sekarang banyak yang tumbuh karena alasan mengisi waktu luang atau hanya ingin merasakan mendaki gunung. Setelahnya? Rasa enggan kembali berulah. Saat pendakian gunung, saat packing di Basecamp atau setiba di puncak, mereka mengeluarkan banyak aksesoris, seperti Boneka Doraemon, Kaos ala Kura - Kura Ninja dll yang notabene tidak berguna untuk yang namanya kegiatan pendakian gunung.
Tas Carrier terisi penuh dengan barang yang hampir tidak berguna kala di tengah hutan belantara nantinya. Apa manfaatnya? Karena pendakian gunung adalah kegiatan yang memerlukan pengetahuan Survival yang baik, pengenalan medan yang mendekati sempurna dsb.
Jadi, tidak ada salahnya kita mencoba menjadi pendaki gunung bergaya Akamsi ( Anak Kampung Sini ), yang hanya membawa barang yang diperlukan tanpa membebani langkah pendakian sekaligus merasakan tantangan di tengah alam terbuka.
Tentu, hal tersebut tidak berlaku di gunung yang memerlukan tehnik tinggi dalam mendaki seperti di Cartenz Pyramid, Gunung Raung, atau juga gunung bersalju di Himalaya dlsb.
ARTIKEL TERKAIT:
Pengetahuan
- Manfaat Bagi Yang Suka Naik Gunung
- Stop Sampah Dan Vandalisme Di Gunung
- Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh
- Cara Mencuci Dan Merawat Jaket Gunung
- 5 Gunung Dengan Jalur Tersulit Di Indonesia
- 7 Puncak Gunung Tertinggi Di Jawa Tengah
- 8 Fakta Gunung - Gunung Di Sumatera Barat
- 7 Gunung Tertinggi Di Jawa Barat
- 5 Mitos Seru Di Gunung Lawu
- Fakta Menarik Tentang Gunung Rinjani
- Fakta Tentang Gunung Bawakaraeng
- Inilah Fakta Tentang Gunung Semeru
- Tips Membuat Bivak
- 5 Gunung Yang Berselimut Mistis
- Tips Tidur Nyenyak Dalam Tenda
- Pastikan 5 Hal Ini Sebelum Mendaki Rinjani
- Tips Memakai Tabir Surya Bagi Pendaki Gunung
- Tips Mendaki Gunung Dalam Hening
- Inilah Tehnik Aklimatisasi Yang Baik
- Tips Sebelum Mendaki Gunung
- Mengenal Gejala Acute Mountain Sickness
- 5 Gunung Tertinggi Di Dunia
- Himalaya Untuk 5 Negara
- Hindari Sambaran Petir Saat Mendaki Gunung
- Fontus, Botol Ajaib Untuk Pendaki