Duka Riyanni Djangkaru Untuk Pembantaian Hiu Di Raja Ampat

Riyanni Djangkaru seorang Diver dan juga seorang selebriti ternyata berduka dan hatinya merasa tersayat saat mengetahui apa yang terjadi di Raja Ampat, yakni perburuan dan pembantaian Hiu di wilayah paling cantik di Papua Barat Indonesia. Dia berharap, para wisatawan dan nelayan memahami pentingnya keberadaan Hiu di alam bebas.

www.belantaraindonesia.org

Perannya sebagai public figure dan Diver, membuat Riyanni dikenal dan dipuja semua kalangan. Tidak hanya itu, Riyanni juga aktif memberikan informasi mengenai kelangsungan hidup bawah laut, terutama Hiu. Pembantaian Hiu - Hiu Di Raja Ampat pun menjadi duka untuk Riyanni.

"Raja Ampat merupakan perairan yang luas dan mempunyai banyak terumbu karang, di sana ada berbagai jenis Hiu seperti Hiu Karang, Blue Shark, Blacktip Shark, dan masih banyak lagi yang semuanya terancam dan harus dijaga," kata Riyanni.

Hiu - hiu yang berkeliaran di Raja Ampat merupakan keindahan tersendiri bagi para penyelam. Hal tersebut juga menjadi magnet bagi para Diver di dunia untuk melihat langsung dan menggaguminya. Akan tetapi, tragedi pembantaian Hiu jelas akan merugikan semua pihak.

"Hiu itu memiliki peran penting dalam rantai makanan di bawah laut. Coba bayangkan, jika Hiu terancam populasinya, maka kelangsungan hidup ikan - ikan laut dan terumbu karangnya juga akan terancam. Ingat, membunuh Hiu sama saja dengan merusak keindahan bawah laut!" tegas Riyanni.

Riyanni juga menambahkan, sebelum ada konservasi, masyarakat harus tahu informasi yang akurat mengenai pelestarian Hiu. Informasilah yang menjadi peran penting, untuk kelangsungan kehidupan Hiu - hiu di lautan dan pengetahuan masyarakat itu sendiri. Hal ini juga harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah.

"Hiu itu berperan penting dalam rantai makanan. Industri perikanan juga akan terganggu kalau kehidupan Hiu terancam," ungkap Riyanni yang menangani Divemag, majalah yang membahas tentang dunia Diving dan kehidupan bawah laut.

Menurutnya, salah satu pemicu terjadi pembantaian Hiu - hiu adalah tayangan di Televisi. Banyak acara yang menampilkan kuliner hasil olahan dari daging - daging Hiu. Hal itu semakin mendorong orang - orang untuk mengkonsumsi Hiu. Padahal, Hiu hanya bisa bertelur sekali atau dua kali dalam setahun. Dapat dibayangkan, betapa cepatnya populasi Hiu bisa terancam!

"Media juga memiliki peran yang besar untuk memberi informasi kepada masyarakat. Harusnya banyak Televisi yang menayangkan tentang fungsi dan peran Hiu di dunia bawah laut, bukan tentang kuliner yang malah menyebabkan orang ingin berburu Hiu," ungkap Riyanni.

Menurutnya, tidak hanya Raja Ampat saja yang terkena tragedi pembantaian Hiu. Masih banyak daerah - daerah lain seperti Pelabuhan Ratu yang populasi Hiu-nya terancam. Hal ini pun harus menjadi perhatian dan juga harus ditindak cepat.

Jika seorang Riyanni Djangkaru menaruh perhatian besar kepada Hiu, bagaimana dengan Anda?  Source and Photo Credit

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×