Walau tak benar, karena kata - kata berikut ini adalah sindiran dari seorang pendaki dari Perancis yang di tuliskan pada buku tamu di pos pendakian gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat, tetapi acapkali bisa di coba untuk para pendaki yang merasa akan tersesat tak tahu jalan turun di gunung di Indonesia. Kata - kata itu adalah:
” If you lost on the mountain in Indonesian, you can follow the rubbish ” ( Bila kamu tersesat di gunung di Indonesia, kamu bisa mengikuti sampah! )
Kata yang menyakitkan sebenarnya bagi pendaki yang sadar dan paham. Karena gunung - gunung di Indonesia, onggokan sampahnya hampir setinggi gunung tempat pembuangannya. Dan justru ini yang menjadi dilema bagi pendaki yang tersesat pada khususnya.
Karena jika kita merasa akan tersesat, maka cobalah cari sampah yang bisa berupa bungkus atau puntung rokok, bungkus roti atau bungkus Mie Instan, karena logikanya, jika ada sampah - sampah tesebut, berarti jalur yang kita lalui cenderung benar dalam skala benar yang besar.
Karena seperti yang kita tahu, bila ada sampah tersebut, jalur tadi pernah atau sering di gunakan oleh manusia, entah pendaki ataupun petani gunung. Ikutilah terus hingga penghujung jalur. Bila sampah - sampah mulai menghilang, berhati - hatilah, pilih jalur yang dirasa benar sesuai kata hati.
Ini bukan tutorial agar membuang sampah di gunung dengan seenaknya dengan alasan penunjuk jalan pendaki lain yang merasa akan tersesat. Ini adalah gambaran gunung di Indonesia. Mengapa justru sampah yang menjadi pemandu jalan? Mengapa banyak palang kayu penunjuk jalur yang hilang? Salah siapa?
Buatlah waspada agar kita terhindar dari tersesat di gunung. Hati - hati dan kenali medan. Salam Rimba Indonesia!
ARTIKEL TERKAIT: