Hari Bumi

Tahukah anda bahwa setiap tanggal 22 April diperingati sebagai Earth Day atau Hari Bumi?  22 April 2010 ini adalah kali ke - 40 Hari Bumi diperingati diseluruh dunia. Peringatan ini tercetus atas prakarsa Senator Gaylord Nelson. Pada kesempatan kali ini kami ingin mengingatkan bahwa SUDAH SAATNYA KITA LEBIH PEDULI TERHADAP KONDISI BUMI DAN SUMBERDAYA ALAM DIDALAMNYA.

Bencana alam ( banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dsb ) yang melanda dan meresahkan kehidupan telah menimbulkan banyak kerugian. Lenyapnya harta benda, rusaknya tempat tinggal, sampai menyebabkan hilangnya nyawa bagi manusia, ditambah lagi dengan hilangnya keanekaragaman hayati atau biodiversity dari flora dan fauna Indonesia yang terkenal kaya. Ini terjadi akibat ulah manusia sendiri yang masih kurang peduli terhadap kelangsungan bumi dan kondisi alamnya.

Perilaku dan aktivitas manusia yang kurang bertanggung jawab ditambah dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang masih mengutamakan komersialisasi terhadap potensi sumber daya alam dan ekosistemnya, kian hari kian menggilas hutan kita yang katanya sebagai paru - paru dunia.

Salah satu produk kebijakan pemerintah yang paling konyol dan disahkan pada masa pemerintahan SBY  dengan Menteri Kehutanannya yang basic ilmunya jauh dari bidang kehutanan adalah legalisasi penyewaan Hutan Lindung melalui Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 2008. Padahal setiap waktu ( setiap jam, setiap menit, bahkan setiap detik )  tanpa adanya kebijakan konyol tersebut, luasan hutan kita sudah sangat drastis berkurang. Deforestasi terus terjadi karena pembalakan liar, penjarahan lahan hutan, kebakaran hutan, konversi lahan yang kebablasan, dsb. Daya dukung alam sudah dalam kondisi koma.

Akankah kita tinggal diam atas apa yang terjadi pada hutan kita?

Jangan hancurkan kehidupan kita sendiri. Jangan tunggu hingga alam ini semakin murka. Hutan adalah penyangga kehidupan ( buffer of life ) untuk bumi dan semua mahluk hidup didalamnya. Tanpa hutan yang lestari, lambat laun kehidupan akan binasa. Salah satu buktinya sudah bisa kita rasakan. GLOBAL WARMING!!!

Sudah Saatnya Kita Lebih Peduli. Lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk memperbaiki daya dukung bumi. Kalau tidak bisa berbuat banyak, lakukanlah 1 hal gampang yang hanya perlu kita lakukan sekali dalam setahun. Ya… Hanya 1 kali dalam setahun. Ketika kita berulang tahun, sisihkan waktu 15 menit saja untuk menanam satu pohon. Tidak harus di kawasan hutan. Tanamlah pohon disekitar tempat tinggalmu. Jika rutinitas ini bisa dilakukan oleh 1 / 1000 saja manusia penghuni bumi, pasti daya dukung alam akan semakin baik dan bumi akan kembali tersenyum walaupun kita menginjak - injaknya setiap hari .

Andaikan bukan lima milyar manusia menghuni  bumi, melainkan lima  milyar harimau; tidak  ada  jarak seratus meter pun di Pulau Jawa tanpa anda bertemu seekor  harimau.  Apa anda  tidak  akan  mengalami trauma / frustrasi dihantui begitu banyak harimau?

Bagi umat bumi yang beruntung tidak dibudidayakan, melihat manusia ibarat melihat harimau yang  lebih harimau  daripada harimau yang sebenarnya;  karena “manusia  harimau” ini tidak puas  memakan  daging
saja,  melainkan  juga hasil  tumbuh - tumbuhan,  ya buah,  daun, bunga, kayu bahkan juga bahan  bakar, logam, plastik, semen, beton dan lain - lain lagi.

Bayangkan,  untuk memenuhi kebutuhan  lima  milyar “manusia harimau” itu, betapa banyak makhluk  bumi harus  dibudidayakan  ( alias   dicalon - korbankan ), diburu,  ditembak, dijerat,  dijaring,  dipancing,
dibabat,  digergaji,…. Perut bumi pun dibor  dan diledakkan.  Dan  pengotorannya  tidak   tanggung-tanggung  mencemari  tanah,  sungai,  laut,  udara bahkan  menyebabkan  hujan asam,  merusak  lapisan
ozon diudara dan meningkatkan suhu bumi.

Jika dibiarkan, dalam tahun 2025 menurut  ramalan, umat manusia akan mencapai jumlah 8,5 milyar. Naik sekitar 3,5 milyar dalam 35 tahun menuju malapeta­ka dimana bumi berikut umat insan akan meratap dan
berkabung.

Sebaliknya,  andaikan  bukan  kenaikan   melainkan penurunan   3,5  milyar jumlah penduduk  itu  bisa diwujudkan, bumi dan umat insan akan berseri. Begitulah pesan bumi.

Sadar akan “menghamanya” umat manusia, di  Indonesia, terutama dikota - kota besar yang padat  penduduk,  pasangan - pasangan subur sibuk  ber - KB  untuk menurunkan jumlah populasi sampai serendah - rendahnya.  Memang  lebih baik,  daripada  menurunkannya melalui  peperangan  atau  membiarkan  orang - orang mati konyol melalui kelaparan atau penyakit.   “Satu  anak  saja demi masa  depan  tanpa  polusi, tanpa kemacetan  lalu - lintas, tanpa  pengangguran, tanpa  kemiskinan,  tanpa  harus  hidup  berhimpit dalam kampung kumuh  / rumah susun, tanpa transmigrasi,  tanpa  penggusuran,  tanpa  cemas  kehamilan, tanpa pengguguran,…”  

Hari Bumi diperingati pada tanggal 22 April secara Internasional Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu bumi. Dicanangkan oleh Senator USA Gaylord Nelson tahun 1970 seorang pengajar lingkungan hidup. Tanggal ini bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere ( belahan bumi utara ) dan musim gugur di belahan selatan. PBB sendiri merayakan hari bumi pada 20 Maret sebuah trdisi yang dicanangkan aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969, adalah hari dimana matahari tepat diatas katulistiwa yang sering disebut Maret Equinox.  הובלות

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×