Berita soal Komodo masuk sebagai salah satu nominasi 7 Keajaiban Dunia Baru oleh New 7 ( Seven ) Wonders of Nature tentu membuat bahagia. Setidaknya, akan ada satu lagi kekayaan Indonesia yang mendapat pengakuan dari dunia internasional. Tentang biaya sms, awalnya, SMS dukungan ini bernilai Rp 1000, sekarang, demi menggalakkan dukungan, SMS - nya hanya dikenai biaya Rp 1.
Sebaiknya bentuk dukungan tersebut bisa kita pikirkan ulang. Mengapa? Lembaga New 7 Wonders yang mengadakan kompetisi ini sama sekali tidak terhubung dengan lembaga UNESCO di bawah PBB. UNESCO sudah lebih dulu menetapkan Taman Nasional Komodo sebagai Situs Warisan Dunia pada 1986.
Bahkan, UNESCO sampai mengeluarkan pernyataan tersendiri demi menegaskan bahwa apa yang mereka lakukan dengan penetapan Situs - Situs Warisan Dunia sangat berbeda dengan apa yang dilakukan oleh New 7 Wonders. Sejak 2007, UNESCO menyatakan bahwa mereka sudah berkali - kali diajak bekerjasama oleh organisasi milik Bernard Weber ini, tapi mereka memilih untuk tidak berpartisipasi. Lembaga PBB biasanya menggunakan bahasa - bahasa yang diplomatis.
Maka ketika UNESCO mengatakan, "tidak ada yang bisa dibandingkan antara kampanye media yang dilakukan Tuan Weber dengan pekerjaan ilmiah dan proses pendidikan yang kami lakukan di UNESCO sehingga menghasilkan daftar situs - situs Warisan Dunia," itu artinya mereka sedang memberi peringatan keras akan cara kerja lembaga ini.
Lalu, kenapa kita masih ngotot memenangkan Komodo dalam kompetisi yang tidak jelas cara penjuriannya ini? Yang jika kita menang pun, kita masih harus membayar biaya - biaya tinggi demi meraih pengakuan internasional?
Biaya - biaya tak terduga yang terus meningkat jumlahnya.
Maladewa termasuk salah satu negara yang masuk dalam nominasi 7 Keajaiban Dunia Baru ini, tapi kemudian memutuskan mundur. Mereka menyebut harus membayar sponsor platinum mencapai $350 ribu; dua biaya sponsor emas dengan total $420 ribu, mensponsori tur dunia dengan menerima kunjungan delegasi, menyediakan perjalanan balon udara, penerbangan, akomodasi, kunjungan wartawan; biaya $1 juta dolar bagi penyedia layanan telepon untuk berpartisipasi dalam kampanye New 7 Wonders; dan $1 juta lagi agar maskapai Maladewa bisa menempelkan logo New 7 Wonders di pesawat - pesawat mereka.
Biaya - biaya ini sangat besar hanya demi sebuah predikat 'ajaib'. Toh selama ini reputasi Komodo sebagai tujuan wisata dunia juga sudah diakui.
Selain itu, bukankah biaya jutaan dollar itu bisa lebih baik digunakan untuk sebuah kampanye wisata Indonesia yang terencana ( semacam Malaysia dengan Truly Asia - nya atau Thailand lewat Amazing Thailand - nya ) daripada demi membayar biaya - biaya lisensi pada sebuah perusahaan yang tidak jelas reputasinya?
Pernyataan UNESCO bisa kita lihat di sini, UNESCO
Source yahoo
ARTIKEL TERKAIT:
Pengetahuan
- Manfaat Bagi Yang Suka Naik Gunung
- Stop Sampah Dan Vandalisme Di Gunung
- Mengenal Bunga Edelweiss Lebih Jauh
- Cara Mencuci Dan Merawat Jaket Gunung
- 5 Gunung Dengan Jalur Tersulit Di Indonesia
- 7 Puncak Gunung Tertinggi Di Jawa Tengah
- 8 Fakta Gunung - Gunung Di Sumatera Barat
- 7 Gunung Tertinggi Di Jawa Barat
- 5 Mitos Seru Di Gunung Lawu
- Fakta Menarik Tentang Gunung Rinjani
- Fakta Tentang Gunung Bawakaraeng
- Inilah Fakta Tentang Gunung Semeru
- Tips Membuat Bivak
- 5 Gunung Yang Berselimut Mistis
- Tips Tidur Nyenyak Dalam Tenda
- Pastikan 5 Hal Ini Sebelum Mendaki Rinjani
- Tips Memakai Tabir Surya Bagi Pendaki Gunung
- Tips Mendaki Gunung Dalam Hening
- Inilah Tehnik Aklimatisasi Yang Baik
- Tips Sebelum Mendaki Gunung
- Mengenal Gejala Acute Mountain Sickness
- 5 Gunung Tertinggi Di Dunia
- Himalaya Untuk 5 Negara
- Hindari Sambaran Petir Saat Mendaki Gunung
- Fontus, Botol Ajaib Untuk Pendaki