Allah Swt Sang Pencemburu

Allah Swt, tiada Tuhan selain Allah Ta'alla adalah yang selama ini di puja dan di sembah bagi manusia yang beriman dan Islam. Sekedar berbagi atas sesuatu yang aku alami akhir - akhir ini, dan menemukan suatu pencerahan dari sebuah kata yang bermakna dan menyentuhku. Kebetulan kalimat - kalimat penuh harapan dan membuat siapapun juga, termasuk aku menjadi tegar kembali di ucapkan oleh orang yang selama ini dekat dan aku kasihi. Suci Wijayadie sekaligus di Belantara Indonesia, dia menjabat di Divisi Perlengkapan.

Suatu saat, aku merasa sulit dalam berbagai bidang dan merasa susah menemukan jalan keluar dari sebuah problem. Aku marah, aku kesal dan mendekati ucapan tak pantas di tulis dan menyebar. Semua karena rasa seperti di tinggalkan oleh semua orang di sisiku. Saat itu, Suci bilang ke aku: " Mas, mintalah sama Allah Swt, Dia maha kaya, semua yang kamu perlukan, mintalah pada Beliau " Aku tersentak dan tertegun. Benar ucapannya. Allah Swt lah yang Maha kaya. Kenapa aku tak meminta padaNya dari kesusahanku? Kemudian aku sadar, Dia membagi - bagikan udara segar di pagi hari, hangatnya sinar matahari, segarnya air bersih dan semua kesenangan dunia kepada Hitler, Mussolini, Barack Obama dan Ariel Sharon. Allah tidak merasa berat membagi - bagikan kasih sayang - Nya pada siapa pun, karena kita yang miskin, dan Dia - lah yang kaya, bahkan Maha Kaya. Akan datang harinya saat kita, semua umat manusia yang pernah hidup di muka bumi ini, mengemis - ngemis belas kasihan kepada Allah.


Ada sebuah riwayat yang dinukilkan oleh Syaikh ‘Abdurrahman bin Salam al-Muqri dalam kitab al-‘Aqa’iq, bahwa setelah Sulaiman melihat Allah melapangkan dunia untuknya dan menjadikannya berada dalam genggamannya, dia berkata, “Ya Tuhanku, izinkanlah aku untuk memberi makan kepada semua makhluk selama setahun penuh.”

Allah mewahyukan kepadanya, ”Sesungguhnya engkau tidak akan mampu melakukan hal itu.”
Sulaiman berkata, “Seminggu.”
Allah berfirman, “Kamu tidak akan mampu.”
Sulaiman berkata, ”Sehari saja.”
Allah berfirman, “Kamu tidak akan mampu.”
Sulaiman berkata, “Ya Tuhanku, izinkanlah untuk sehari.”

Karena Sulaiman memaksa, maka Allah mengizinkannya. Sulaiman memerintahkan kepada jin dan manusia untuk mendatangkan semua yang ada di muka bumi, dari mulai sapi, kambing, semua jenis hewan dan burung yang suka dimakan, hingga yang lainnya. Setelah semua itu mereka kumpulkan, mereka diperintahkan membuat tempat memasak yang besar. Kemudian semua binatang yang telah dikumpulkan disembelih dan dimasak. Sulaiman memerintahkan angin agar menghembuskan makanan hasil masakan tersebut agar tidak rusak. Setelah beres, makanan itu diletakkan di daratan. Hidangan makanan itu panjangnya sekitar menempuh perjalanan selama dua bulan dan lebarnya juga sekian.

Allah berfirman kepada Sulaiman, “Hai Sulaiman, makhluk mana yang pertama kali akan engkau beri makan?”
Sulaiman menjawab, “Aku akan memulai dari binatang laut.”
Maka Allah memerintahkan kepada seekor ikan dari al-Bahr al-Muhith untuk memakan jamuan dari Sulaiman.

Ikan tersebut mengangkat kepalanya dan berkata, “Hai Sulaiman, aku telah mendengar bahwa engkau akan memberikan jamuan makan. Jamuanku untuk hari ini telah diserahkan kepadamu.” Sulaiman berkata, “Bawakan makanan, berikan kepada ikan ini!” Ikan tersebut menyantap hidangan yang diberikan kepadanya. Setiap kali disodorkan, pasti disantapnya dan langsung habis.

Kemudian ikan tersebut menyeru, “Wahai Sulaiman, berikan aku makanan dan kenyangkan aku!” Sulaiman berkata kepadanya, “Kamu telah memakan semuanya, tetapi engkau belum kenyang juga.” Ikan itu menjawab, “Apakah seperti itu jawaban orang yang menjamu tamu. Ketahuilah wahai Sulaiman, setiap hari aku mendapatkan tiga kali lipat dari makanan yang telah engkau buat. Kamu adalah penyebab aku tidak mendapatkan jatahku untuk hari ini dan engkau telah menguranginya.”

Pada saat itu, Sulaiman bersujud kepada Allah dan berkata, “Mahasuci Zat yang menjamin rezeki semua makhluk dari arah yang tidak mereka ketahui.”

Dan saat di rumah, Suci lagi - lagi memberi aku tausyiah, " Mas, tahukah kau bahwa Allah Swt itu Maha Pencemburu? Allah Swt akan cemburu jika Beliau di jadikan nomor dua setelah uang dan harta, Allah Swt akan cemburu jika kita melupakanNya. Dan bisa di bayangkan marahNya Allah Swt jika cemburu " Sekali lagi aku terhenyak dan mengiyakan semua ucapannya.


Allah Swt marah jika aku merasa hebat karena usahaku sendiri, Allah Swt akan membiarkanku jika aku takabbur. Allah Swt sang pencemburu. Maka jangan biarkan Allah Ta'alla cemburu, dan jangan menduakan Allah Swt dengan hal apapun di dunia ini. Kagum aku atas semua yang Suci lontarkan, dan selama ini dia juga yang mengisiku dengan religi menuju Allah Swt.

Dalam ilmu akhlak rasa cemburu ini dikenal dengan istilah Ghirah. Ghirah termasuk salah satu ciri cinta. Maksudnya, Allah swt ingin supaya hamba-Nya mencintai-Nya, tidak mencintai selain-Nya, dan tidak mengizinkan hatinya diisi dengan kecintaan kepada selain-Nya.

Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa nabi Musa as pernah bermunajat: Duhai Tuhanku, aku tuluskan cintaku untuk-Mu, dan aku bersihkan hatiku dari selain-Mu. Kepada Musa as yang sangat mencintai keluarganya Allah swt berfirman: “Cabutlah kecintaan kepada keluarga dari hatimu, kalau memang kamu cinta kepada-Ku dengan tulus.” ( Biharul Anwar 83: 236 ).

Imam Husein bin Ali sa pernah berdoa: Engkaulah yang menghilangkan kecintaan kepada selain-Mu dari hati para kekasih-Mu, sehingga mereka tidak menyukai selain-Mu. Tuhan, Apa yang akan didapati oleh seorang yang kehilangan-Mu? Apa yang akan dirasakan oleh seorang yang mendapatkan-Mu? Sungguh rugi orang yang mengganti-Mu. ( Biharul Anwar 97: 227 ).

Rasulullah Saw bersabda : "Tidak ada yang lebih pencemburu daripada Allah swt. Di antara cemburu Nya adalah Dia melarang perbuatan keji, baik kekejian yang lahir maupun keji yang batin. " ( H.r. Bukhari Muslim, Ahmad dan Tirmidzi ).

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. telah bersabda:

"Allah itu pencemburu dan orang Mukmin juga pencemburu. Cemburu Allah swt. adalah sifat yang muncul bilamana seorang hamba yang beriman melakukan apa yang telah dilarang-Nya. ( H.r. Bukhari Muslim dan Tirmidzi ).

Cemburu, adalah rasa tidak suka jika orang lain memiliki sesuatu. Allah digambarkan bersifat ghirah ( cemburu ), berarti bahwa Allah tidak ridha manakala ada tuhan lain di sisi Nya, yang sesungguhnya adalah Hak Allah ketika hamba Nya taat kepada Nya.

Diriwayatkan dari as-Sary as Saqathy ketika dibacakan ayat:

"Dan apabila kamu membaca AI Qu'ran, niscaya Kami adakan antara kamu dan orang orang yang tidak beriman pada kehidupan akhirat suatu hijab yang tidak dapat ditembus."

( Q.s. AI Isra': 45 ).

As Sary berkata kepada murid muridnya, "Tahukah kamu apakah yang hijab itu? Itu adalah hijab cemburu. Tidak ada yang lebih pencemburu daripada Allah swt."


Suci Wijayadie

Itulah yang di ungkapkan Suci Wijayadie yang ku kasihi dan kucintai, sekaligus juga ustadzahku yang setia, yang membuatku makin berusaha mencintai Allah Ta'alla dan ketika menyebut nama Nya tak hanya bersimbol tradisi, tetapi membentuk sebuah cinta, cinta pada Allah Swt.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×