Jalur pendakian lewat Selo memang cenderung masih sama, yakni di mulai dari New Selo, Selokopo Bawah, Selokopo Atas, kemudian menuju Pasar Bubrah setelah mampir sebentar di Memoriam. Hanya bentuk jalur yang lebih ada perubahan, yakni banyak batu - batu lepas dan berpasir selepas Selokopo Atas akibat erupsi tersebut.
Sesampai di Pasar Bubrah, apabila hendak menuju puncak, rute masih seperti dahulu. Sebaiknya apabila berombongan, terapkan sistem letter V terbalik, karena batu - batu lepas dan berpasir sepanjang jalur hingga puncak. Jika berjalan mendaki beriringan, apabila salah satu bagian depan menginjak batu lepas dan batu tersebut longsor, akan mudah menimpa pendaki di bawahnya.
Rute dari Pasar Bubrah menuju puncak memang lebih sulit, karena kita juga harus menggunakan kedua tangan untuk merambat di gundukan pasir dan batu - batu lepas tersebut. Waspada dan berhati - hati yang utama. Pendaki disarankan menyiapkan tali tambang untuk saling membantu, dan melangkah secara menyilang saat melewati medan pasir. Selain kaki bisa bergerak lebih luwes, tujuannya adalah mengurangi terpaan pasir yang berpotensi mengaburkan pandangan para pendaki di bawah.
Hingga puncak Merapi, perlu di ketahui bahwa puncak kawah terkini berbentuk limas, jadi ruang untuk pendaki sangat terbatas. Dalam keadaan normal, kawasan puncak hanya bisa di isi oleh sekitar 50 orang. Sebelumnya, bagian puncak ini dapat dijejaki sekitar 200 orang. Pendaki yang ingin berjalan - jalan di sepanjang atap limas juga harus waspada. Rutenya sangat sempit, jadi harus saling mengalah saat berpapasan.
Kini, dengan kondisi puncak berbentuk limas, pendaki harus ekstra hati - hati. Hanya kawasan sisi utara yang bisa dijadikan tempat bersantai. Tidak ada yang tahu seberapa kuat fondasi pucuk limas. Jika ambruk, maka semua orang bisa tertelan kawah aktif.
Rute menurun lebih mudah. Teknik terbaik adalah dengan menjejakkan bagian tumit lebih dulu ke pasir sembari menjaga keseimbangan tubuh memakai tongkat khusus pendakian ( climbing pole ). Lebih baik lagi jika memakai gaiter ( pelindung bagian atas sepatu ) guna mencegah masuknya pasir ke interior sepatu.
Di Kawasan Pasar Bubrah juga bisa mendirikan tenda untuk istirahat sementara. Waspada dengan hujan, angin, bahkan badai. Bagaimanapun juga Merapi adalah gunung yang layak di rindukan, sesulit apapun rutenya. Bahkan, kami menemui kawan pendaki yang mengatakan bahwa jalur menuju puncak Merapi lebih sulit di banding menuju puncak Semeru. Entahlah, rasa tiap pendaki berbeda - beda.
ARTIKEL TERKAIT:
