Foto: Lensa Indonesia |
Program tersebut nantinya akan membantu upaya konservasi, karena aktivitas penebangan hutan dan pertambangan liar harus segera dihentikan. Wimar Witoelar dari Yayasan Perspektif Baru mengatakan, peran generasi muda menjadi penting dalam memilih wakil rakyat yang mafhum akan pelestarian lingkungan.
Jumlah pemilih muda usia 17 - 28 tahun pada Pemilu 2014 diperkirakan sekitar 53 juta orang, dari total pemilih Indonesia yang berjumlah 170 juta jiwa. Maka dari itu, peran generasi muda sangat menentukan arah pemerintahan lima tahun kedepan.
Pentingnya mengangkat isu lingkungan hidup khususnya pemanasan global, didasari pada minimnya pemahaman masyarakat mengenai isu lingkungan, terlebih para calon anggota legislatif yang akan bertugas membuat peraturan perundang - undangan.
“Upaya mengurangi pemanasan global memerlukan political will semua pihak, untuk mengubah kerangka kebijakan pemerintah ke arah yang pro lingkungan. Maka menggunakan hak pilih pada Pemilu nanti sangatlah penting,” ujar mantan juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid itu.
LSM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia ( Walhi ) Nasional mencatat terdapat sekitar 93 persen calon anggota legislatif merupakan calon yang sebelumnya menjabat di DPR RI, sedangkan sisanya merupakan wajah baru.
Menurut Direktur Walhi Nasional, Abetnego Tarigan, dari calon anggota legislatif itu hanya sekitar 7 persen yang dinilai memiliki integritas, komitmen, kepemimpinan serta kompetensi yang mencukupi, termasuk memahami persoalan di bidang lingkungan hidup. Bila terpilih kembali, Abetnego mengkhawatirkan bahwa agenda penyelamatan lingkungan tidak akan berjalan dengan baik.
Foto: Bisnis Jabar |
Anggaran untuk penanganan perubahan iklim banyak yang bersifat hibah. Kedepan kita tidak bisa lagi mengandalkan hibah dari Norwegia, Inggris, tapi kita harus lebih mengedepankan kekuatan dalam negeri, APBN. Tapi apakah DPR kita mengerti persoalan lingkungan, butuh keberpihakan dan perhatian pada isu itu?
Wimar Witoelar berharap, pendidikan politik masyarakat semakin meningkat, sehingga dapat menentukan arah bangsa kedepannya.
"Jangan pilih lagi orang yang membela kepentingan penguasa hutan, yang merusak lingkungan. Orang yang memiliki pelanggaran hukum dan pelanggar HAM juga jangan dipilih."
Dalam hal ini juga sebuah harapan bagi para pecinta lingkungan sejati agar lebih baik urungkan niat untuk memilih para calon legislatif yang memasang papan kampanyenya dengan cara memaku di pohon di pinggir jalan.
ARTIKEL TERKAIT: