Pak Sadiman, Sang Penyelamat Hutan Negara

Kita sebagai penghuni Bumi dan alam ini berkewajiban untuk menjaga agar alam ini tetap lestari tanpa terkecuali. Mulai dari hal kecil hingga besar, dari teori hingga praktek. Karena pada dasarnya sejak kita kecil kita sudah tahu apa saja yang tidak boleh dilakukan yang menyebabkan kerusakan alam. Tetapi hanya sedikit orang yang mau benar - benar mengambil tindakan untuk menjaga keseimbangan alam. Pak Sadiman salah satunya.

www.belantaraindonesia.org
Pak Sadiman sendirian menanam pohon di Hutan Gendul  source
Jika sedang tidak bekerja di sawah, ia akan pergi menjelajahi hutan dan mengurus pohon - pohon beringin yang ia tanam sendiri di hutan Gendol. Kegiatan ini sudah dilakukannya sejak awal tahun 1990an. Di saat orang lain sudah tidak terlalu memikirkan apa yang mungkin bisa dilakukan untuk menyelamatkan alam, Pak Sadiman justru bertindak dengan terus menanam bibit pohon dan merawat pohon - pohon yang ia tanam.

Hutan Gendol sendiri sebenarnya adalah hutan negara. Sampai saat ini Pak Sadiman setidaknya sudah menanam 11 ribu pohon di hutan tersebut dan 4 ribu di antaranya adalah pohon beringin. Oleh karena itu, Pak Sadiman akhirnya menjadi satu - satunya orang yang memiliki izin untuk menanami pohon yang dikelola Perhutani tersebut.

Kebakaran dan penebangan pohon yang pernah melanda hutan ini membuat Hutan Gendol kehilangan banyak pohon. Akibatnya, mata air jadi mati sehingga penduduk desa Geneng dan Conto jadi kekurangan air bersih saat musim kemarau tiba. Pak Sadiman kemudian berniat untuk menghidupkan sumber air di gunung yang sudah lama kering. Karena itu pertama kali ia menanami beringin karena pohon tersebut mampu menyimpan cadangan air tanah.

Untuk membeli pohon bibit pohon beringin dengan harga sekitar 50 ribu hingga 100 ribu rupiah untuk satu bibit pohon, Pak Sadiman harus merogoh kantongnya sendiri. Tentu saja harga tersebut cukup mahal bagi pria berusia 61 tahun yang hanya bekerja sebagai petani dan pencari rumput untuk ternak. Akhirnya ia mengembangkan usaha menjual bibit cengkih di rumahnya. Dari 10 bibit cengkeh yang terjual, ia bisa membeli 1 bibit pohon beringin.

www.belantaraindonesia.org
Pohon yang ditanam tumbuh besar dan berhasil memperbaiki mata air  src
Berkat usahanya, keadaan semakin membaik dengan mengalirnya beberapa mata air yang bersumber di Gunung Gendol. Mata air yang kembali mengalir tersebut mampu menghidupi sedikitnya 3 ribu jiwa. Di saat musim kemarau pun desa tempat tinggal Pak Sadiman akhirnya bebas dari krisis air.

Menanam pohon memang merupakan usaha jangka panjang. Butuh kesabaran dan waktu yang tidak sebentar untuk bisa memperbaiki alam. Namun, usaha penghijauan tidak akan pernah sia - sia. Kini penduduk desa sudah melihat sendiri hasil dari perjuangan keras Pak Sadiman dengan melimpahnya air bersih untuk warga dua desa.

Apa yang dilakukan Pak Sadiman bukan untuk mendapatkan penghargaan. Bahkan sumbangan yang diberikan oleh aparat setempat sebagai ucapan terimakasih dan pengahargaan atas usahanya justru ia gunakan untuk membeli lebih banyak bibit pohon lagi. Tujuannya adalah untuk kembali menghijaukan hutan agar masyarakat memiliki sumber air yang cukup.

Apa yang dilakukan Pak Sadiman merupakan bentuk mencintai lingkungan dan negerinya. Cukup dengan menjaga dan merawat lingkungan, kita semua bisa menciptakan tempat tinggal yang lebih baik dan layak.

Mencintai lingkungan bisa dimulai dari diri sendiri. Bapak yang berusia 61 tahun saja masih bisa bekerja keras untuk membuat lingkungannya menjadi lebih baik, masak kamu tidak bisa? Jangan hanya bisa merengek dan menunggu bantuan datang, karena jika kamu mau berusaha keras dan bertindak, kamu juga bisa menjadi agen perubahan.    bombastis

 

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×