Bila bosan melanda, apalagi di tengah rimba, jika membawa tas carrier besar, cobalah bongkar sampai keluar semua barang dari dalam tas carrier, lau satu persatu kita masukkan dan tata kembali ke dalam tas tadi, niscaya akan sedikit mengatasi rasa bosan.
Bagi sebuah tim, tentu mudah mengatasi bosan, karena banyak kawan yang bisa menjadikan melupakan rasa bosan, dengan candaan dan tawa yang sehat. Jadi jangan lupa sertakan kawan pelawak, lain jika mendaki gunung secara solo atau sendiri, bosan mudah datang apalagi jika lelah juga menimpa. Cobalah cari kawan di alam bebas yang juga mendaki, dan ajak ngobrol serta menambah kawan baru. Dan keuntungan bagi kita yang lain, bisa basa - basi minta rokok karena kita hanya membawa korek api! Menguntungkan bukan?
Bila kita mendaki Gunung Lawu , setelah Pos 3 akan mudah mendapatkan air, cobalah menjadi tukang cuci piring atau pakaian bagi pendaki lain, niscaya kita akan sibuk dan tak mudah bosan, yang ada hanya capek!
Biasanya bagi pendaki yang telah banyak makan asam garam pendakian, akan mudah jenuh jika mendaki di gunung yang sama, yang telah di daki berulang kali, solusinya, ajak kawan pendaki yang baru yang belum menuju gunung tersebut, nantinya kita akan menjadi sibuk sebagai pemandu, dan bisa sekalian menjadi porter atau bahasa mudahnya tukang angkat berat! Bosan pasti tidak, tapi lelah pasti iya!
Yang paling bagus sesuai pengalaman, bagi pendaki Muslim, silahkan bawa tasbih lalu cobalah ber dzikir, sebut nama Allah Ta'alla sesering mungkin, selain tak bosan juga menjamin keselamatan. Karena kita juga sedang berada di tengah rumah Allah Swt dan alam juga kepunyaanNya. Menjadikan ingat satu ayat:
Allah Berfirman : "Dan apakah kamu kira gunung - gunung itu diam di tempat? Padahal gunung-gunung itu berjalan seperti jalannya awan..." ( Q.S. an Naml : 88 ).
Gunung - gunung itu menempel di bumi, dalam hal ini benua. Jadi, benua pun berjalan atau bergeser. Ini kata Allah Swt. Bagaimana kata ilmuwan? Sudah dibuktikan secara ilmiah, lempeng benua itu berjalan ( bergeser ) tiap tahun sejauh 10 - 15 cm. Klop bukan? Subhanallah...
ARTIKEL TERKAIT:
Inspirasi
- Ternyata Air Lebih Mahal Dari Emas
- Rindu Gunung Yang Dulu...
- Pendaki Era 90 an, Penuh Perjuangan
- Jangan Salah Pilih Teman Pendakian Gunungmu!
- Norman Edwin Quotes
- Tips Seru Petualangan Dengan Anak
- Inilah Sensasi Saat Mendaki Gunung
- Ingin Sahabat Sejati? Carilah Di Hutan Belantara
- Berilah 'Kelas Alam' Bagi Si Kecil
- 10 Lagu Wajib Nasional Indonesia Yang Menggetarkan Hati
- Romantisnya Mendaki Gunung Dengan Pasangan
- Mengharukan: Demi Anak, Seorang Ayah Jual Pena
- 70 Kali Dalam Sehari Maut Dekat Dengan Manusia
- Menikmati Pemandangan Alam Adalah Hak Kita, Tapi....
- Mendaki Gunung Tidak Akan Merubah Apapun!
- Inilah Masjid Portable Yang Pertama Di Indonesia
- Tips Berwudhu Di Alam Bebas
- Tips Packing Yang Tepat Untuk Mendaki Gunung
- Modal Utama Pendakian Gunung: Niat Belajar Dari Alam
- Menjadi Pendaki Yang Cerdas
- Gunung, Racun Yang Menyembuhkan!
- Sang Pemberani Yang Masuk Dalam Kawah Merapi
- Jatuh Cinta Paling Indah Itu Di Puncak Gunung
- Izinkanlah Aku Mendaki Gunung, Sekali Ini
- Dari Gunung Untuk Para Pendakinya