Tradisi Sasak Dan Senandung Rinjani

Tradisi Sasak dan senandung Rinjani, sebuah cerita tentang Rinjani dan alamnya serta tradisi suku Sasak di Lombok Nusa Tenggara barat. Bagi suku Sasak, gunung Rinjani adalah penyambung kelangsungan hidup sekaligus penopang ekosistem pulau Lombok.

Pengaruh agama membuat sebagian masyarakatnya meyakini kesakralan Rinjani. Dan kesakralan itulah yang membuat alam Rinjani di jaga ketat oleh adat.

Tradisi Sasak Dan Senandung Rinjani

Udara dingin dan beku tak mau enyah. Tapi Alam terus menggandeng anaknya Ahmad Adi menapaki bibir kaldera Segara Anak menuju puncak Gunung Rinjani, di ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut.

Alam saat itu bisa berbangga, anaknya yang baru berusia 10 tahun, bersedia ikut bersamanya menguras tenaga mendaki cadas dan hamparan savana serta hutan cemara di kawasan gunung.

Sepanjang usianya dia dekat dengan alam, sama dengan namanya. Dan terhitung sudah 18 tahun, selain bertani ia juga menjadi porter atau pengangkut barang sekaligus koki para pendaki gunung.

Kini anaknyalah yang harus dia didik untuk mencintai Rinjani sebagaimana dia juga mencintainya sepanjang hidup. "Kebetulan dia sedang libur sekolah dan saya ajak ke sini ( Rinjani )," terangnya.

"Mengenal suku Sasak berarti juga tahu dengan Gunung Rinjani, kita bersama - sama memandangnya sakral dan sangat dekat dengan jiwa Sasak," ujar Ilham pemuda asal Lombok Tengah.

Kesakralan itu juga mempengaruhi produk seni dan budaya masyarakat setempat. Sebuah produk yang sarat dengan filosofi persaudaraan dan cinta di tengah dua agama Islam dan Hindu yang berpengaruh di Lombok.

Meskipun ada tradisi presean, yaitu pertarungan derajat lelaki Sasak bersenjatakan rotan, namun bukan perselisihan yang coba diasah justru beriuk tinjal saling sodok atau saling tolong, sama - sama susah dan senang, kekeluargaan serta damai sedamai alam Gunung Rinjani.

Tradisi Sasak Dan Senandung Rinjani

Gunung Rinjani Makin Diminati
Obyek wisata yang secara geografis terletak di tiga kabupaten, yakni Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur melalui jalur pendakian Sembalun, dapat ditempuh selama 4 - 5 jam menggunakan kendaraan umum.

Sedangkan untuk jalur pendakian Sembalun, dari Sembalun Lawang ke Puncak Gunung Rinjani ditempuh selama tujuh jam jalan kaki, sementara Sembalun Lawang - Segara Anak selama 8 - 10 jam jalan kaki.

Sedangkan untuk jalur pendakian Senaru, Kecamatan Bayan, dari Mataram dapat ditempuh selama tiga - empat jam dengan kendaraan umum, selanjutnya Senaru - Segara Anak selama tujuh hingga 10 jam jalan kaki.

Para pendaki dan wisatawan yang berkunjung ke Gunung Rinjani bisa menikmati berbagai obyek wisata menarik, antara lain di Senaru yang merupakan gerbang pendakian terdapat desa adat Senaru dan di desa tersebut juga terdapat air terjun dua tingkat, yakni Sendang Gila dengan ketinggian 25 meter dan Tiu Kelep.

Tradisi Sasak Dan Senandung Rinjani

Selain itu juga bisa ditemukan air terjun Jeruk Manis dengan ketinggian 30 meter di Desa Kembang Kuning dan di lokasi tersebut terdapat berbagai jenis fauna, antara lain lutung ( Tracyphitecusauratus cristatus ) dan burung elang Rinjani.

Di puncak Gurung Rinjani para wisatawan dan pendaki bisa menikmati keindahan dan memancing ikan di Danau Segara anak yang berada pada ketinggian 2.010 Mdpl dan mandi di sumber air panas, Aik Kalak dan pemandangan alam yang indah di obyek wisata ini juga bisa ditemukan berbagai jenis fauna dan flora.

ARTIKEL TERKAIT:

Alamat:

Labasan Pakem Sleman Yogyakarta 55582

Jam Kerja:

Senin - Kamis dari Jam 9.00 Wib to 17.00 Wib

Telepon:

0813 9147 0737

"Salam Rimba Indonesia"

Indonesia kaya akan keindahan alam dan tugas kita untuk menjaga sekaligus menikmatinya.

Kami, Para Sherpa selaku admin webblog Belantara Indonesia mengucapkan:
"Selamat menjelajah alam cantik Indonesia".

×