Gunung Telomoyo |
Sebut saja Gunung Merapi, merupakan salah satu gunung paling aktif di dunia yang hampir setiap 2 - 5 tahun sekali mengalami erupsi.
Padahal di sekelilingnya merupakan pemukiman padat penduduk dengan jarak terdekat dari puncak, yaitu 4 km.
Tidak salah, kalau nama Merapi masuk dalam 16 gunung api dunia dalam proyek dekade, menurut Cascades Volcano Observatory, Vancouver, Washington dalam website resminya.
Jajaran gunung dengan pesona yang indah juga ditawarkan di Kota Getuk ini. Antara lain Gunung Sumbing, Gunung Sindoro, Merbabu, Gunung Tidar, Andong, Telomoyo dan Pegunungan Menoreh.
Puncak Telomoyo |
Puncak Telomoyo adalah salah satu puncak gunung yang paling mudah untuk diakses masyarakat yang tidak mempunyai keahlian khusus untuk mendaki gunung.
Selain itu, Gunung Telomoyo adalah salah satu opsi wisata gunung dengan tingkat kesulitan rendah di Magelang. Gunung yang memiliki ketinggian ketinggian 1.894 Mdpl ini, biasanya diakses oleh pendaki atau wisatawan melalui Secang - Grabag - Telomoyo - Magelang.
Keindahan gunung berbentuk kerucut ini dapat dinikmati dari sekitar Kota Salatiga, Ambarawa, Kabupaten Semarang dan Magelang tentunya. Pendakian Gunung Telomoyo dapat dilakukan dengan jalan kaki ataupun kendaraan roda dua.
Suasana hangat menyelinap ketika pendakian mulai menemui jalan yang berkelok, ditemani dengan terik matahari yang mulai menyeimbang langkah.
Pendakian memang sebaiknya dilakukan pada pagi hingga siang hari untuk menghindari kabut tebal yang biasanya turun selepas pukul 14.00.
Di awal pendakian, kita akan dimanjakan dengan pemandangan air terjun kecil dengan susunan bebatuan yang rapi dan unik.
Tidak sedikit wisatawan yang rela menghentikan langkahnya untuk beristirahat atau sekadar mengambil foto di tempat unik tersebut.
Jalur Telomoyo |
Selain jalan yang berkelok dan menanjak, tantangan terberat wisatawan yang membawa kendaraan bermotor adalah jalan berlubang.
Jalan ini cukup banyak ditemui di sepanjang pendakian. Selain itu, ada pula potensi terpeleset karena medan yang cukup licin apabila wisatawan berkunjung di musim penghujan.
Meskipun perjalanan cukup melelahkan, tapi kebanyakan wisatawan tetap menikmati pendakian. Karena di sepanjang perjalanan kita akan disuguhi panorama rimbunnya pohon pinus yang masih nampak asri dengan sistem penanaman yang rapi.
Di sisi kanan pemandangan Gunung Sumbing dengan keindahan terasering di kaki gunungnya membuat kita terbawa ke suasana penuh keteduhan.
Selain itu, di beberapa sudut lereng pada perjalanan ke puncak Telomoyo kita bisa melihat beberapa titik pemberangkatan flying fox.
Biasanya dimanfaatkan para pecinta alam untuk melakukan olahraga adrenalin pada musim kemarau, atau saat cuaca di lereng Telomoyo cukup cerah dan tidak berkabut.
Gunung Telomoyo |
Ya, itu adalah Rawa Pening. Dari sisi sebelah kanan mulai kita bisa mengeksplorasi pandangan jauh ke bawah dengan teropong atau lensa kamera untuk mengabadikannya.
Untuk pecinta wisata alam, memang tidak akan rugi melakukan pendakian sederhana ke puncak gunung berapi yang belum pernah meletus ini.
Telomoyo yang diapit oleh Gunung Ungaran, Andong, Sumbing dan Merbabu ini merupakan gunung bentukan akibat erosi dari Gunung Suropati yang runtuh sejak zaman dahulu.
Sehingga pesona Gunung Telomoyo dari kejauhan memang membentuk cekungan U dan membuat banyak ketertarikan wisatawan untuk melakukan pendakian.
Sampai puncak pendakian Telomoyo, semua rasa penat dan lelah selama pendakian akan hilang seketika karena ujung pandangan kita akan dipuaskan dengan pesona keindahan yang sempurna di sekeliling puncak.
Ditemani cantiknya bunga Edelweis saat mekar, kita akan dimanjakan suasana penuh kesejukan dengan view Gunung Ungaran yang terlihat jelas.
Merapi |
Selain itu, beberapa perusahaan radio dan provider telekomunikasi memanfaatkan pucak Telomoyo untuk mendirikan menara penerus sinyal.
Penduduk di sekitar Gunung Telomoyo berharap, wisata Gunung Telomoyo ini lebih dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Magelang atau dinas terkait.
Selain memang memiliki nilai wisata yang berkualitas, dengan dikembangkannya pengelolaan obyek wisata ini warga di sekitar Telomoyo bisa menambah penghasilan mereka dengan membuka usaha atau berdagang di sekitar tempat wisata.
Sejauh ini, mereka hanya meraup hasil dari jasa penjagaan atau parkir kendaraan roda dua dan empat yang ingin melakukan pendakian serta kamar mandi umum.
Biaya tiket masuk pendakian Telomoyo yang seharga Rp 5.000 tetap disetorkan kepada perangkat desa atau pengelola yang kemudian akan disalurkan ke pemerintah sesuai prosedurnya. src
ARTIKEL TERKAIT: