Hipotermia tak hanya terjadi di gunung - gunung es, tapi juga wilayah tropis seperti Indonesia. Kenali gejalanya, jangan sampai salah langkah menyikapinya.
Hipotermia tak hanya terjadi karena suhu dan ketinggian, tapi juga kondisi badan. Hipotermia adalah kondisi ketika suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 derajat Celcius. Suhu dalam ini berbeda dengan suhu luar atau suhu kulit.
Suhu tubuh normal adalah 36,5-37,5 derajat Celcius. Saat kurang dari itu, respon tubuh untuk mengatur suhu akan aktif menyeimbangkan produksi panas dan kehilangan panas dalam tubuh.
Hipotermia bisa berakibat fatal, termasuk kematian. Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk itu, pendaki harus dibekali informasi soal gejala - gejala hipotermia.
Gejalanya antara lain tidak berhenti menggigil, halusinasi, juga muntah - muntah. Selain itu, gejala hipotermia juga melingkupi bicara melantur, kulit sedikit berwarna abu - abu, detak jantung melemah, tekanan darah menurun. Menggigil terjadi karena kontraksi otot sebagai usaha tubuh untuk menghasilkan panas.
Penyebab hipotermia bisa beragam. Ketinggian daerah dan suhu menjadi faktor utama. Lainnya, bisa berasal dari pendaki sendiri.
Misal, tidur menggunakan baju basah atau tak makan. Yang paling fatal sebetulnya jika tidak makan, tidak ada asupan makanan.
Jika terjadi gejala hipotermia pada Anda maupun teman, ada baiknya langsung ganti baju bersih dan masuk ke dalam sleeping bag.
Harus diberi minum air putih hangat juga. Kalau menggigilnya sudah berkurang, bisa diberi makanan hangat.. kompas
ARTIKEL TERKAIT: